"Dari 2018 dikerjakan, kurang lebih selama 14 bulan dan minggu lalu tanggal 5 Februari sudah diuji coba," ujar Marsekal Yuyu di Gedung Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Antariksa (Lakespra) dr Saryanto, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2020).
Alhamdulillah tidak ada apa-apa," imbuhnya.
Tak hanya itu, Yuyu juga mengisahkan banyaknya item rusak yang menunggu untuk diperbaiki.
"Selama saya jadi kepala staf, sudah dua tahun lebih, sudah banyak sekali inovasi yang dilakukan, sudah ada 47 item yang tadinya tidak bisa diperbaiki," ujar Yuyu Sutisna.
Peralatan tersebut terkategori mulai dari pemeliharaan sederhana hingga kompleks, seperti pesawat jenis Boeing 737 milik TNI AU.
Pasalnya, pemeliharaan Boeing 737 acap kali dilakukan di luar negeri dengan memakan biaya besar.
Kini memiliki teknisi untuk melakukan pemeliharaan peralatan secara mandiri, Indonesia bisa menghemat anggaran negara dalam jumlah banyak.
"Sekarang sudah bisa sendiri. Dari situ kita bisa menghemat dari satu pesawat Rp 11 miliar, jadi seperti itulah untuk menghemat anggaran, tidak bisa terus bergantung ke luar (negeri)," terang Yuyu.
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Novita |
Editor | : | Novita |