Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A. Tara
Grid.ID - Baru-baru ini salah satu komisioner KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), Sitti Hikmawatty menjadi sorotan publik.
Hal itu disebabkan oleh pernyataannya tentang kehamilan yang bisa terjadi di kolam renang saat laki-laki dan perempuan berenang bersama.
Pernyataan kontroversial itu pun viral di berbagai media sosial, mulai dari Instagram hingga Twitter.
Baca Juga: Saksi Bahasa Tak Hadir, Sidang Trio Ikan Asin Ditunda
Terkait hal itu, dokter Anton Tanjung pun angkat bicara.
Dokter ganteng yang sering berbagi ilmu ini membagikan penjelasannya tentang perjalanan sel sperma menuju rahim wanita melalui akun Instagramnya.
"Kehamilan itu sendiri bisa terjadi apabila sel telur bertemu dengan sperma sehingga terjadi pembuahan, tidak hanya itu, setelah pembuahan terjadi, sel telur itu harus berimigrasi ke rahim dan berkembanglah di sana menjadi janin," tulisnya melansir Instagram @antontanjung Senin (24/2/2020).
Ia juga menjelaskan jika perjalanan kehamilan tidaklah mudah.
Butuh usaha besar bagi sperma untuk bisa membuahi sel telur, pun dengan sel telur itu sendiri.
"Perjalanan kehamilan ini tidaklah semudah yang dibayangkan, perlu usaha yang keras bagi sperma dan juga sel telur untuk bisa bertemu. Ketika penetrasi penis ke vagina, terjadilah ejakulasi dimana penis mengeluarkan sperma di vagina," jelas sang dokter.
Namun, setelah itu, ternyata perjalanan si sperma masih panjang.
Masih ada beberapa tahap seleksi sebelum sel sperma bisa mencapai tujuan.
"Apa sperma itu langsung membuahi sel telur? Belum, ketika sperma masuk ke cervix terjadilah seleksi tahap 1, misalnya sekali ejakulasi, pria bisa mengeluarkan sekitar 300juta sperma, tapi yang berhasil masuk hanya sekitar tidak lebih dari 100juta sperma," tulisnya.
Ia juga mengungkap jika sel sperma terbaik lah yang akan lolos pada tahap ini.
Lalu apakah selanjutnya sel sperma sudah bisa membuahi sel telur?
Baca Juga: Jadi Anggota DPR, Tina Toon Sidak Pompa Air Kawasan Rumahnya yang Mendadak Jadi Langganan Banjir
Well, jawabannya belum.
Lebih jauh, dokter Anton Tanjung menjelaskan, "Karena sperma harus berenang dulu dari cervix ke tuba falopii untuk menemui sel telur."
Proses ini juga menyeleksi sel-sel sperma untuk mendapatkan yang terbaik dari yang terbaik.
"Nah biasanya hanya sekitar kurang dari 200 sperma yang berhasil masuk. Hanya yang terbaik," tulisnya.
Dan setelah sel-sel sperma ini sampai di tuba fallopi, apakah sudah berhasil terjadi pembuahan?
Lagi-lagi, jawabannya belum.
Selain perjuangan sel sperma, proses pembuahan juga dipengaruhi oleh sel telur dalam tubuh wanita.
"Sel telur harus sehat dan matang baru bisa dibuahi oleh sperma yang tadi. Wanita sehat akan menghasikan satu sel telur atau lebih selama 12-16 hari sebelum terjadinya menstruasi. Sel telur hidup di indung telur, dan hormon-hormon yang mengendalikan siklus menstruasi akan menyebabkan beberapa sel telur matang setiap bulan" tulis dokter Anton.
Selain pada sel telur dan sel sperma, rupanya keadaan tubuh wanita juga memengaruhi proses kehamilan.
"Saat sel telur matang, berarti siap dibuahi oleh sperma. Hormon2 ini juga membuat lapisan rahim menjadi tebal dan kenyal, yang membuat tubuh wanita siap untuk hamil," terang dokter yang sering disapa bang Atek oleh pengikut Instagramnya.
Well, ternyata masih banyak lagi loh faktor yang harus dipenuhi untuk mencapai kehamilan.
Salah satunya yaitu masa hidup sel sperma itu sendiri.
"Mereka memiliki hingga 6 hari untuk menemukan sel telur sebelum mereka mati. Setelah terjadi pembuahan di tuba faloppi, 3-5 hari sel telur akan pindah ke uterus untuk berkembang," tulisnya.
Baca Juga: Bibir Kusam? Berikut 7 Produk Lip Balm yang Dapat Mencerahkan Bibir
Sang dokter juga menjelaskan jika memang ada kemungkinan untuk hamil tanpa adanya penetrasi dan ejakulasi.
Namun kemungkinannya benar-benar kecil.
"Apakah bisa hamil tanpa penetrasi dan ejakulasi? Hamil dengan cara ini sangat rendah kemungkinannya karena sperma hanya bisa hidup untuk waktu yang singkat di luar tubuh. Sedangkan yang melakukan penetrasi saja masih harus melewati beberapa sesi untuk sampai menjadi pembuahan," pungkas dokter Anton Tanjung.
Baca Juga: Bukan Cake atau Kue Tart, Luna Maya Berikan Martabak untuk Ulang Tahun Melaney Ricardo!
Nah, jadi untuk menuju kehamilan ternyata memakan proses yang begitu panjang.
Juga, ada banyak faktor yang memengaruhi proses pembuahan.
Memang, kemungkinan hamil tanpa penetrasi dan ejakulasi ada.
Namun sangatlah kecil kemungkinannya jika mengingat banyaknya perjuangan yang harus dilakukan sel sperma ataupun sel telur.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |