Grid.ID – Peran literasi menjadi sangat penting bagi kemajuan negara ini. Pasalnya tolak ukur kemajuan suatu bangsa ditentukan dari perkembangan literasinya.
Peringkat Indonesia, tentu saja masih terbilang buncit dalam hal perkembangan baca tulis bangsanya. Posisinya ada di nomor 60 dari 61 negara yang turut diukur mengenai kemampuan literasinya.
Tak heran, bangsa ini (masih) dianggap terbelakang. Bukan saja rakyatnya, melainkan para pemimpinnya. Hal tersebut tentu membahayakan bangsa kita di mata dunia, bukan?
(Butet Manurung Kenalkan Literasi pada Pribumi Indonesia Lewat Sokola Rimba, Simak Kisahnya yuk!)
Hal tersebut juga yang disampaikan Wandi S. Brata selaku Direktur Kelompok Penerbitan Kompas Gramedia saat menggelar konferensi pers acara Gramedia Writers and Readers Forum 2018 di Perpustakaan Nasional, Jumat (6/4/2018) ini.
“Padahal jika melihat tokoh sejarah, para founding fathers terdahulu, mereka menguasai ide besar yang mondial sehingga tak heran bangsanya menjadi maju saat itu,” ujarnya kepada media termasuk Grid.ID.
Wandi S. Brata mencontohkan bagaimana pesatnya kemajuan Kerajaan Sriwijaya yang sempat menjadi kebanggaan lantaran daerah kekuasaannya sampai ke negri Thailand dan sekitarnya.
“Negara kita ini jadi pusat intelektualnya lho,” tekannya lagi.
Ia percaya negara yang maju adalah bangsa yang suka membaca. Sebaliknya, jika melihat tren kemerosotan literasi yang terjadi saat ini, ia mengakui akan berbahaya sekali jika tak ada upaya dari kita untuk memajukan bangsa.
“Bahaya ketertinggalan literasi Indonesia itulah yang membuat Gramedia meloncat dengan membuat grooming para penulis ini yang moga-moga lewat forum ini bisa mempengaruhi banyak masyarakat akan perbaikan literasi,” katanya panjang lebar.
Acara Gramedia Writers and Readers Forum 2018 akan digelar pada Sabtu dan Minggu (7-8/4/2018) di jalan Merdeka Selatan No.11 jakarta Pusat, di gedung Perpusnas Republik Indonesia.
Dengan mempertemukan 1000 penulis yang telah mendaftarkan dalam forum ini, ia mengajak para penulis baru bermunculan dan memperbaiki tingkat literasi kita.
Sekitar 3000 lebih peserta juga siap meramaikan acara Gramedia Writers and Readers Forum 2018 yang mempertemukan antara penulis, pembaca dan penerbit.
Penulis-penulis ternama seperti Tere Liye, Eka Kurniawan, Sapardi Djoko Damono, Joko Pinurbo, Leila S. Chudori, Maman Suherman, Dhonny Dirgantoro, Bernard Batubara, Elvira Natalie dan para penulis millennials lainnya akan ikut menginspirasi pembacanya.
Mereka akan hadir menjadi naras umber dalam diskusi panel berupa sesi Meet the Masters, ada juga pertemuan penulis dan editor di sesi editor’s clinic yang pendaftarnya telah penuh.
Meski demikian, masih ada ruang pameran yang menyajikan banyak produk literasi yang menggiurkan, booth kopi dan alunan music akustik dari Sobry feat Projectkustikan, Dobie Stereo, Boomslang, Ardie & Okta, juga Dhevita dan band akustiknya.
Harapannya melalui acara Gramedia Writers and Readers Forum 2018 ini akan lebih banyak yang menekuni bacaan, membuat tulisan yang bermakna positif agar Indonesia meraih kejayaannya lagi. (*)
Ketemu Abel The Weeknd Saat Pergi ke Kelab Malam di LA, Cinta Laura Tolak Saat Diajak Gabung: Mungkin Dia Memberi Narkoba