Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A.
Grid.ID - Meninggalnya Zefania Carina rupanya membawa buntut panjang perselisihan kedua orang tuanya.
Apalagi, dengan cara meninggalnya Zefi yang dianggap janggal.
Ya, putri semata wayang Karen Pooroe itu jatuh dari lantai 6 apartemen saat tinggal bersama ayahnya, Arya Claproth.
Jenazah putri kecil Karen Pooroe ini dimakamkan di TPU Tanah Kusir, sebelum kembali dibongkar untuk otopsi.
Namun, di balik semua itu, rupanya kehadiran Arya Claproth dipertanyakan.
Ayah kandung Zefania Carina ini sama sekali tidak tampak pada setiap prosesi.
Hal ini jelas menimbulkan banyak pertanyaan tentang keberadaan sang ayah.
Juga, hal ini membuat pihak Karen merasa semakin curiga.
Namun, hal mengejutkan rupanya diungkap oleh Arya Satria Claporth.
Melansir Youtube Esge Entertainment (28/2/2020), Arya membeberkan alasan dirinya tak hadir dalam pemakaman maupun proses autopsi.
Ia mengatakan jika sama sekali tak diberi kesempatan oleh pihak keluarga Karen.
"Dari keluarga Karen nggak pernah kasih kesempatan buat saya. Kesempatan apa yang dikasih?" tuturnya.
Ia juga mengungkap jika Karen menolaknya saat berada di rumah duka.
"Ditolak, nggak boleh ngomong, 'Ini terakhir kali kamu boleh lihat!'," ujar Arya pada awak media.
Arya juga mengaku jika pihak Karen memintanya untuk tidak datang pada prosesi pemakaman sang putri.
"Sebaiknya jangan datang, takut terjadi hal-hal yang tidak diiinginkan," ucap Arya.
Bukannya takut, Arya hanya merasa saat itu dirinya harus meredam suasana.
"Bayangin loh, dilarang untuk melihat itu, hanya demi untuk membunuh karakter Arya Satria Claproth," akunya.
Arya juga merasa jika dirinya sama sekali tidak memedulikan ucapan netizen tentangnya.
Ia juga menanggapi tantangan Mario Lasut yang memintanya angkat bicara.
Namun, karena fakta yang akan diungkap cukup berbahaya, Arya meminta beberapa persyaratan jika memang mereka akan bertemu.
Wah, gimana menurut kalian?
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | youtube |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |