Grid.ID - Tukilah, nenek tua dengan keriput dalam, warga Dusun Clapar 2, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.
Ia berdiri di balik meja di pinggir jalan di Dusun Clapar 1 sambil sibuk memenuhi sebuah mangkuk bakso dengan racikan cendol dawet, santan, dan air gula kelapa.
Tapi, tunggu dulu, racikan Tukilah belum selesai.
Ia masih menambahkannya dengan racikan lain.
Ia menambahkan rajangan kubis, sejumput tauge, dan taburan seledri di atas dawet berkuah santan campur gula merah.
Sentuhan terakhir, Tukilah menyendok sambal ke dalam mangkuk.
"Semene iki telung ewu (sebanyak ini Rp 3.000)," kata Tukilah.
Ia di situ menunggu dagangannya sepanjang Pesta Adat Nawu Sendang Sumber Rejo di Dusun Clapar.
(BACA: Dulunya Imut, Kini Dea Annisa Tampil Lebih Cantik dengan Gaya Makeup Seperti Ini)
"Dawet sambal namanya," kata Tukilah.
Ia sudah menjual penganan ini bertahun-tahun lamanya.
Penulis | : | Deshinta Nindya A |
Editor | : | Deshinta Nindya A |