Intisari-Online.com - Korea Utara belum melaporkan satu kasus virus corona sejak wabah pertama kali terdeteksi di negara tetangganya, China, pada akhir Desember.
Tetapi para ahli kesehatan mengatakan infeksi mungkin tidak terdeteksi di negara miskin - di mana wabah bisa "jauh lebih mematikan".
Virus, yang dikenal sebagai COVID-19, telah menginfeksi 75.000 orang dan membunuh lebih dari 2.000 orang di seluruh dunia.
Virus ini juga telah menyebar ke berbagai negara, termasuk ke tetangga selatan Pyongyang, Korea Selatan, yang telah melaporkan lebih dari 100 kasus.
Dilansir dari Aljazeera, Kamis (21/2/2020), tetapi surat kabar resmi Korea Utara, Rodong Sinmun, mengutip pemerintah pada hari Selasa, menegaskan tidak ada kasus yang dikonfirmasi sejauh ini di negara berpenduduk 25 juta itu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendukung pernyataan itu pada hari yang sama, dengan seorang pejabat senior mengatakan kepada wartawan di Jenewa "tidak ada sinyal ... tidak ada indikasi" virus corona di Korea Utara.
Sementara itu, media pemerintah, menunjukkan gambar pekerja yang mengenakan pakaian pelindung mendisinfeksi ruang publik dan melakukan program di mana petugas kesehatan mendidik masyarakat tentang bahaya virus.
Dan dalam upaya untuk membatasi penyebaran virus, pemerintahan Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un telah secara efektif menghentikan semua penerbangan dan kereta api ke China.
Heboh, YouTuber Asal Thailand Ini Nyamar di Indonesia, Ternyata Nipu hingga Rp 931 M dan Pengin Jadi Idol Kpop, Begini Akhirnya
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Intisari Online |