Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi
Grid.ID - Berapa lama waktu yang kamu habiskan untuk menyetir mobil setiap harinya?
Dalam kesehariaannya, kamu biasa menggunakan mobil sebagai alat transportasi, baik menuju kantor, kampus, mengantarkan anak ke sekolah, atau sekadar membeli barang-barang belanja bulanan.
Terkecuali saat macet dan sedang menempuh perjalanan jauh, waktu yang dihabiskan untuk menyetir mobil biasanya tak lebih dari 2 jam.
Sebaiknya pertahankan kebiasaan tersebut karena menurut sebuah penelitian terbaru menyebutkan bahwa menyetir lebih dari 2 jam per hari bisa menurunkan IQ mereka yang berusia paruh baya.
(Efek Kurang Minum Air Putih Saat Menyetir Jangan Dianggap Sepele Karena Bisa Berujung pada Kematian)
Melansir laman Reader's Digest Canada, penelitian ini dilakukan pada lebih dari 500.000 penduduk Inggris yang berusia antara 37-73 tahun.
Sebanyak 93.000 partisipan menghabiskan waktu lebih dari 2-3 jam per harinya untuk menyetir.
Dari mereka, ditemukan tanda-tanda penurunan kesehatan otak.
Tanda-tanda penurunan ini diukur berdasarkan tes kecerdasan dan daya ingat.
Penurunan kemampuan otak ini setara dengan mereka yang menghabiskan waktu lebih dari 2-3 jam untuk kegiatan yang monoton seperti menonton televisi.
Ternyata, hal ini disebabkan karena aktivitas otak hanya digunakan untuk kegiatan yang sama tanpa adanya variasi.
(Waspadalah! Ini 6 Bahaya Menyetir Mobil di Malam Hari, Nomor 5 Cepat Lelah!)
Otak membutuhkan stimulan yang bisa merangsang kerjanya dan memperbarui setiap sel yang mati.
Ketika otak tidak menerima stimulan dalam waktu yang cukup lama maka aktivitasnya akan melambat dan mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
Hal ini akan menjadi semakin parah seiring dengan pertambahan usia seseorang.
Pertambahan usia menyebabkan pembaruan sel menjadi melambat.
Ketika sel-selnya sudah mati tak kunjung diperbarui maka aktivitas otak akan semakin menurun dari hari ke harinya.
Jika memang keadaannya mengharuskan kamu menyetir dalam waktu yang lama, disarankan untuk melakukan aktivitas lain seperti mendengarkan musik.
Mendengarkan musik sambil bernyanyi dengan lagu yang berganti-ganti bisa membuat otak tetap bekerja dan sehat. (*)