Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi
Grid.ID - Siapa yang tak mengenal Titanic?
Walaupun kapal ini karam lebih dari 100 tahun yang lalu, semua orang pasti pernah mendengar namanya.
Berkat tangan dingin sutradara kawakan Hollywood, James Cameron, hampir semua generasi jadi tahu sejarah dan bagaimana kapal yang digadang-gadang tak bisa tenggelam tersebut.
R.M.S Titanic tenggelam di Samudera Pasifik pada tanggal 15 April 1912, hampir 106 tahun yang lalu.
Kapal ini sedang dalam perjalanan dari Southampton, Inggris, menuju New York.
Dalam pelayaran perdanyanya tersebut, R.M.S Titanic mengangkut penumpang sejumlah 2.206 jiwa dan 898 awak kapal.
Saat tenggelam, kapal ini menewaskan sejumlah 1.517 orang yang terdiri dari penumpang dan awak kapal.
Dibangun oleh perusahaan pelayaran White Star di Inggris, R.M.S Titanic merupakan kapal termewah pada masanya.
Kabin di Titanic terbagi menjadi 3 kelas, yaitu Kelas I (First Class), Kelas II (Second Class), dan Kelas III (Third Class).
Kelas-kelas ini disusun berdasarkan perbedaan fasilitas, termasuk sajian menu yang dihidangkan pada waktu makan.
Pada masa itu, ketimpangan sosial memang masih menjadi isu utama.
Bahkan dalam daftar menunya, kamu bisa melihat betapa berbedanya fasilitas yang didapat oleh penumpang di tiap kelas.
Menu makan siang di Kelas I R.M.S Titanic penuh dengan hidangan mewah.
Seperti daging sapi panggang, salmon, dan consomme (sejenis sup).
Bahkan untuk kejunya diberikan beberapa macam pilihan seperti keju Cheshire, Stilton, Edam, dan Cheddar.
Desain menunya pun tampak seperti daftar menu di restoan-restoran mewah pada masa itu.
Selain itu, ruang makan di Kelas I juga dilengkapi dengan meja mewah dan kursi berlapis jok kulit.
Sekarang kita melongok ke menu di Kelas II.
Untuk menu sarapan, bisa lihat bagaimana pemilihan nama menu yang sangat berbeda dengan yang disajikan di Kelas I?
Menu di Kelas II lebih to-the-point, dengan minim istilah-istilah asing yang membuat suatu sajian tampak lebih mewah.
Selain itu, menu kentang yang disajikan juga hanya kentang goreng.
Kamu masih akan menemukan menu Consomme untuk makan malam di Kelas II.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan puding walaupun tak semewah yang ada di Kelas I.
Berbeda dengan Kelas I, di Kelas II kamu tidak bisa memilih jenis keju yang disajikan.
Tampilan ruang makan Kelas II tampak seperti restoran-restoran biasa atau pub di Inggris pada masanya, lengkap dengan kursi kayu dan taplak meja berwarna putih.
Sementara itu, di Kelas III menu yang disajikan sangat terbatas.
Berbeda dengan dua kelas lainnya, menu sajian di Kelas III ini hanya terdiri dari satu pilihan rangkaian hidangan yang ditulis dalam satu daftar.
Pilihan dagingnya hanya berupa bacon dan ham.
Yang paling memprihatinkan adalah menu makan malamnya.
Hanya tersedia daging dingin, keju, acar, roti mentega, sup nasi, serta teh.
Tampilan ruang makannya pun seperti ruang makan di pabrik atau penjara.
Di balik mewahnya tampilan kapal ini, ternyata kesenjangan sosial jelas terlihat ya? (*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya