Awalnya, Mohammad Syahril menjelaskan bahwa tujuan 2 pasien positif virus corona ditempatkan di ruang isolasi di Sulianti Saroso semata-mata demi mencegah terjadinya penularan.
Meski begitu, 2 pasien positif virus corona diperlakukan istimewa karena mendapat fasilitas layaknya hotel.
Fasilitas tersebut meliputi ruangan ber-AC, televisi, dan tetap bisa berkomunikasi dengan kerabat serta keluarga melalui handphone.
Baca Juga: Bersikap Tak Panik, Shandy Aulia Tetap Larang Suami Keluar Jakarta Akibat Wabah Corona
"Semua dimonitor tetap dengan CCTV di ruang observasi dan kita tahu satu persatu kondisinya dan sebagainya.
Sekali lagi kita sangat memaklumi kalau orang dalam pengawasan sendirian di ruangan seperti itu ya," jelas Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril kepada Kompas.com.
Sedangkan, alasan pihak rumah sakit tidak memberikan obat minum diungkap oleh dokter yang menangani 2 pasien positif virus corona, dokter Pompini Agustina.
Masih melansir Kompas.com, Pompini Agustina mengatakan bahwa pihaknya menangani pasien positif maupun suspect corona sesuai prosedur yang berlaku dan kondisi pasien.
Alih-alih meresepkan obat minum secara rutin, pihak RSPI Sulianti Saroso memutuskan baru akan memberikannya jika pasien positif virus corona mengeluhkan gejala sakit.
"Prinsipnya untuk perawatan pasien kita tata laksana sesuai kondisi pasien tersebut.
Kalau demam kita kasih obat penurun panas, kalau batuk kita kasih obat batuk, kemudian makanan bergizi maka kondisi pasien akan lebih baik," pungkas dokter Pompini Agustina. (*)
Source | : | Kompas.com,Youtube Kompas TV |
Penulis | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |