Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID- Siapa yang tidak ingin memiliki keluarga bahagia.
Setiap keluarga pasti menginginkannya.
Kita semua ingin bahagia, dan kita ingin agar anak-anak kita juga bahagia karena kebahagiaan adalah salah satu tujuan hidup manusia.
Orangtua akan berupaya mencari cara supaya kehidupan anak-anak mereka bahagia.
Ratusan Anak-anak Tewas di Depan Matanya, Begini Kisah Pilu Dokter yang Bertahan di Suriah)
Orangtua berani mengorbankan apa saja supaya anak-anak mereka bisa bahagia.
Bahkan jika harus berkorban nyawa, orangtua akan melakukan apapun untuk anak-anaknya.
Mungkin itulah yang akan dilakukan pria satu ini jika ia punya kesempatan.
Namun sayangnya, ia tak bisa memilih.
(BACA: Kisah Um Diab, Wanita Perkasa yang Membongkar Puing-puing Bangunan Sisa Penyerangan Suriah)
Dengan berat hati ia terpaksa harus kehilangan anaknya yang merupakan sumber kebahagian utama.
Dikutip dari Tribunnews, pasukan pro-pemerintah Suriah dan sekutu pada Jumat (6/4/2018) melancarkan serangan udara dan darat yang ganas ke Douma.
Douma merupakan kota terakhir yang dikuasai pemberontak di Ghouta Timur, Suriah.
Dalam sebuah video memilukan terlihat seorang pria yang menangis melihat seoranganak kecil tak ber nyawa.
(BACA: Pasca Jatuhnya Bom Udara di Suriah, Inilah Relawan Wanita Pertama yang Menjadi Korban Perang)
Dilansir Grid.ID dari akun twitter CJ Werleman @cjwerleman, mengunggah sebuah video pada 8 April 2018.
"I bought you chocolate," says a heartbroken father to his deceased daughter, killed by an Assad chemical weapons attack in Douma. pic.twitter.com/1dVkaP45T6
— CJ Werleman (@cjwerleman) 8 April 2018
""Aku membelikanmu cokelat," kata seorang ayah yang patah hati terhadap putrinya yang meninggal, dibunuh oleh serangan senjata kimia Assad di Douma," tulis @cjwerleman dalam unggahannya.
Video berdurasi 28 detik tersebut merekam momen haru seorang pria yang diduga ayah dari anak perempuan yang tak bernyawa.
Pria yang menegenakan pakaian berwarna coklat dan topi itu tampak menangis terisak.
(BACA: Pemandangan Menyayat Hati, Anak-anak Suriah yang Berjuang untuk Bernapas)
Beberapa kali ia tampak mengatakan sesuatu pada jenazah putrinya.
Sang putri yang terbaring di lantai rupanya tak dapat diselamatkan oleh ayahnya.
Rekaman video mengharukan tersebut telah ditonton sebanyak lebih dari 31,4 ribu penayangan.
Gadis kecil yang sebagian tubuhnya ditutupi nselimut itu diduga tewas akibat terpapar gas klorin.
(BACA: Di Tengah Perang di Suriah, Pemandangan Menyayat Hati Ini Berhasil Diabadikan)
Dikutip dari laman Al Jazeera, Minggu (8/4/2018), kantor berita pemerintah Suriah SANA mengatakan pengeboman besar yang menghancurkan merupakan tanggapan atas penembakan yang dilakukan oleh Jaish al-Islam, kelompok bersenjata yang mengendalikan Douma, di wilayah pemukiman Damaskus.
SANA melaporkan bahwa empat orang tewas dan adanya kerusakan material, akibat dari penembakan tersebut.
Namun kelompok Jaish al-Islam membantah tudingan tersebut.
"Douma telah mengalami serangan udara yang intens dan menyebabkan banyak kota hancur," kata Moayed al-Dayrani, seorang warga Douma sekaligus relawan medis, kepada Al-Jazeera.
(BACA: Rekaman Video Bocah Diduga Korban Perang Suriah Bikin Pilu)
Ia menambahkan, para dokter berjuang untuk bisa menjangkau semua korban.
"Kami saat ini berurusan dengan lebih dari seribu kasus warga yang mengalami masalah peenafasan, setelah bom klorin yang dijatuhkan di kota tersebut, jumlah korban tewas pun mungkin akan terus meningkat lebih jauh."
Douma Media Center, sebuah kelompok pro-oposisi, memasang gambar di media sosial.
Gambar-gambar tersebut menunjukkan warga sipil Suriah yang sedang dirawat oleh petugas medis.
Adapula gambar beberapa mayat, dan para korban yang sebagian besar merupakan wanita dan anak-anak.
Petugas penyelamat juga mengunggah video warga yang menunjukkan gejala akibat dari serangan gas.
Beberapa diantaranya tampak menampakkan adanya busa berwarna putih di sekitar mulut dan hidung mereka.
Gejala dari serangan gas klorin meliputi batuk, dyspnea, iritasi secara intensif pada selaput lendir dan kesulitan bernafas.
(BACA: Seminggu di Perbatasan Turki-Suriah, Melly Goeslaw Sampai Bengek Gara-gara Ini)
Akibat terburuk dari serangan gas klorin adalah kehilangan nyawa.(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |