Grid.ID - Pada tahun 2014, sejarawan Kim Wagner mendapat email dari pasangan yang mengatakan menyimpan sebuah tengkorak di rumah mereka.
Wagner mengatakan mereka tidak nyaman dengan keberadaan 'benda' itu di dalam rumah dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Dikabarkan, dalam rongga mata tengkorak itu terdapat sepucuk surat yang menceritakan kisah singkat soal tengkorak itu.
(BACA: Lagi Asik Bikin Video, Lia Waode Mendadak Lihat Pocong!)
Surat itu kurang lebih isinya begini:
Tengkorak Sersan Alum Bheg, Bengal N. Infantry yang tertembak di antara pasukan lainnya.
Dia adalah pemimpin dalam pemberontakan tahun 1857 yang mengambil alih penyerangan benteng tempat orang-orang Eropa bersembunyi.
Alum Bheg saat itu kira-kira berusia 32 tahun.
Tengkoraknya dibawa pulang oleh seorang kapten yang juga bertugas di hari kematian Bheg.
Jelasnya, berdasarkan surat itu Alum Bheg adalah seorang prajurit India Resimen Benggala yang dieksekusi pada 1858 menggunakan meriam di Sialkot (sekarang Pakistan).
(BACA: Ribut Soal Puisi Gus Mus: Mengungkap Asal Usul Pengeras Suara di Indonesia)
Dikutip dari BBC pada Kamis, 12 April 2018, kala itu penduduk pribumi India melakukan pemberontakan pada British East India Company.
Inggris pada waktu itu memerintah India selama 200 tahun.
Tidak ada yang tahu bagaimana tengkorak itu berakhir di sebuah tempat hiburan.
Seorang ahli di Museum London's Natural History memeriksanya dan memastikan tengkorak itu milik lelaki keturunan Asia, yang mungkin berusia 30-an.
(BACA: Luar Biasa, Cuma Pakai Dua Bahan Alami Kutil Bisa Hilang dalam Waktu Singkat loh)
Menurut ahli itu, tak ada tanda-tanda kekerasan pada tengkorak yang diduga milik Alum Bheg.
Namun, ia mengatakan tengkorak itu sepertinya rusak akibat direbus atau malah dibiarkan digerogoti serangga.
Sayangnya, nama Bheg tidak disebutkan dalam dokumen, laporan, atau surat di arsip dan perpustakaan India dan Inggris.
Selain itu, tak ada juga keluarga yang mencari dan meminta tengkorak itu.
(BACA: Jangan Biarkan Cemburu Menghancurkan Hubunganmu, Atasi dengan 5 Hal Ini!)
Wagner mulai meneliti Bheg
Dia bekerja di arsip London dan Delhi, lalu melakukan perjalanan ke Sialkot, mencari medan perang pemberontakan kala itu.
Wagner juga mengandalkan surat-surat, petisi, dan pernyataan-pernyataan setelah pecahnya pemberontakan melalui database surat kabar abad ke-19 dan buku-buku yang dipindai.
Penelitian Wagner menghasilkan sebuah buku berjudul The Skull of Alum Bheg.
Dalam bukunya, kisah hidup dan mati Alum Bheg diceritakan dalam sebuah episode paling dramatis sepanjang sejarah India Britania.
(BACA: Sayang, 5 Zodiak Ini Menjadi Sosok yang Mudah Percaya Pada Siapa Saja, Kamu Termasuk?)
Wagner bercerita dalam bukunya, Alum Bheg adalah seorang Muslim Sunni dari India Utara.
Bheg bertanggung jawab atas detasemen kecil tentara dan memiliki rutinitas yang cukup melelahkan.
Dirinya dikabarkan bertugas membawa surat dan bekerja sebagai prajurit infanteri untuk pejabat resimen yang lebih tinggi.
Setelah pemberontakan Juli 1857, Bheg menghindari pasukan Inggris hingga akhirnya ditangkap dan dibunuh setahun kemudian.
(BACA: Benarkah Penggunaan Kondom Bisa Berpengaruh Terhadap Kejantanan Pria? Ini Menurut Riset)
Kapten Costello yang disebut dalam surat di tengkorak Bheg dipercaya sebagai orang yang membawa 'benda' itu ke Inggris.
"Tujuan akhir dari penelitian saya adalah untuk mempersiapkan Bheg agar dipulangkan ke India, jika memungkinkan," kata Wagner.
Menurutnya, tempat yang pas untuk menguburkan Bheg adalah sebuah pulau di sungai Ravi, tempat di mana rekan-rekannya berlindung dan selamat di hari pertama pertempuran.
(*)
Apa Makna Jeruk dalam Perayaan Imlek 2025? Yuk Simak Filosofi si Bulat Manis Ini!
Source | : | bbc.co.uk |
Penulis | : | Hastin Munawaroh |
Editor | : | Hastin Munawaroh |