Laporan Wartawan Grid.ID, Widy Hastuti Chasanah
Grid.ID - Kabar mengenai kasus pembunuhan yang melibatkan siswi SMP berinisial NF terhadap bocah berinisial APA (5) belum juga mereda.
Pasalnya publik masih dikejutkan dengan temuan-temuan dari kepolisian terkait insiden tersebut.
Seperti buku catatan milik pelaku yang di dalamnya memuat curahan hati dan gambaran rencana pembunuhan hingga yang menginspirasi tindakan sang pelaku.
Selain itu, beredar pula postingan akun Facebook serta postingan Instagram pelaku yang lebih membuat publik penasaran terkait motif anak berusia 15 tahun tersebut.
Tak tanggung-tanggung, bahkan kepolisian turut memanggil orang tua NF dan orang tua korban untuk mendapatkan kesaksian mengenai kebiasaan pelaku.
Sementara itu, rencananya psikologi NF akan diperiksa oleh seorang psikolog untuk mengetahui tindakan yang tepat dalam kasus ini.
Di sisi lain, tetangga pelaku dan korban mengaku masih trauma dengan kejadian yang terjadi di sekitar rumah mereka yaitu di Sawah Karang, Jakarta Pusat.
Belum juga usai kasus ini, orang tua pelaku harus mengalami nasib yang menyedihkan.
Pasalnya para tetangga mengaku khawatir dan trauma sehingga meminta ayah dan ibu pelaku untuk pindah rumah.
Dikutip dari Tribunjakarta.com, tetangga sekitar keluraga NF yang tidak ingin disebutkan namanya ini memiliki trauma yang mendalam pascainsiden tersebut.
"Warga di sini pada trauma lah. Kami minta keluarga NF untuk pindah rumah saja," kata SF, di area kelurahan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2020).
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh tetangga NF yang lain, mereka mengaku enggan melihat NF dan keluarganya lagi.
"Mendingan pindah rumah kalau saya mah. Daripada warga pada tidak senang dengan dia (NF)," kata BN (41).
Namun, tidak semua tetangga NF berkata demikian, ada salah satu tetangga NF yang justru mengatakan tidak perlu membenci NF dan keluarganya.
"Kalau saya mah sebagai manusia, ya harus saling maaf-an. Kalau benci, tidak baik," ujar NM (35).
Sementara itu, kasus ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian agar dapat mengambil tindakan yang benar, hal ini terkait usia pelaku yang masih berada di bawah umur.
Dilansir dari Kompas.com kasus ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian agar dapat mengambil tindakan yang benar, hal ini terkait usia pelaku yang masih berada di bawah umur.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |