Maskapai tersebut berkembang setelah usainya Perang Dunia II dan pada 1955, armadanya termasuk sejumlah besar pesawat DC-3.
Pada 1963, terbentuk Federasi Malaysia yang mengubah maskapai menjadi Malaysian Airways.
Pemisahan Singapura dari Federasi terjadi pada 1965 dan pada 1966 Malaysian Airways mengubah namanya menjadi Malaysia-Singapore Airlines.
Operasi MSA terhenti pada 1972 saat terjadi perselisihan pendapat antara kedua pihak.
(Lagi, Maskapai Garuda Indonesia Raih Penghargaan 5-Star Airline 2018)
Malaysia lebih menekankan penerbangan domestik sedangkan Singapura memilih jalur internasional.
Walaupun terjadi pemisahan, para pramugari Singapore Airlines atau biasa disebut Singapore Girls tetap menggunakan baju kebaya.
Perkembangan pesat terjadi pada tahun 1970-an saat Singapore Airlines menghadirkan Boeing 747 dalam armadanya.
Pada 1980-an, Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa ditambahkan pada jaringan rute Singapore Airlines. (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri