Grid.ID – Elly Sugigi sempat membocorkan foto lawasnya bersama Lucinta Luna. Dalam foto tersebut, wajah Lucinta ini berubah drastis dibandingkan dengan kondisinya sekarang.
Tak hanya itu, beberapa akun gossip juga sempat menyebar surat tentang pengabulan permohonan Lucinta Luna untuk berjenis kelamin perempuan.
Hal itu menyebabkan nama asli dari Lucinta Luna ini terungkap sebagai Muhammad Fattah.
Meski tertulis dalam permohonan tersebut dirinya masih memakai nama Ayluna Putri, kini nama Lucinta Luna semakin dikenal sejak ia dikabarkan berseteru dengan sahabat lamanya Melly Bradley.
(Ivan Gunawan Tak Memiliki Dapur, Ini Isi Rumah dan Kulkasnya!)
Kini ada lagi satu pengakuan kecil dari seseorang di kehidupan lama Lucinta Luna yang mengklaim sebagai teman satu sekolahnya.
Hal itu dibuktikan dengan memajang potret masa kecilnya bersama Muhanmad fatah a.k.a Lucinta Luna.
Foto tersebut telah tersebar luas diposting ulang akun Instagram @anti.halu.
“Bener min itu dya Dya kk kelas aku di SDN ** pagi dan di MTS A******* dr dulu memang sudah melambai lambai hhaaa," jelasnya.
Instagram lambe Turah juga sempat memposting kemudian menghapusnya kembali tanpa sebab yang jelas.
Sebelumnya dikabarkan bahwa pedangdut Lucinta Luna baru saja kehilangan sang ibunda yang meninggal dunia diakibatkan penyakit komplikasi yang diidapnya.
Sayangnya Lucinta Luna tidak berada di sebelah sang bunda, saat mengembuskan napas terakhirnya.
Pedangdut yang dikabarkan transgander ini hanya bisa menangis histeris di depan makam sang bunda.
Usai melayat, Lucinta Luna didatangi kakaknya dan ponakan yang memberikan pelukan.
(BACA: Datangi Makam Sang Ibunda, Lucinta Luna Menangis Histeris Hingga Pingsan)
Sang kakak yang tidak mau disebutkan namanya memeluk Lucinta Luna, untuk menenangkan adiknya yang sedang menangis.
"Jangan nangis mulu, entar kuburan mak berat," ujar kakak menenangkan Lucinta Luna usai dirinya melayat pada Jumat (13/4/2018).
Sang kakak juga tidak menghendaki Lucinta Luna yang ingin mampir ke rumah usai melayat.
"Abis ini mau ke rumah?" tanya Didi, manajer yang menemaninya.
"Jangan dulu, lagi nggak enak (suasana) di rumah," jawab kakaknya. (*)