Grid.ID - Mungkinkah akan terjadi Perang Dunia ke tiga setelah ini?
Kabar peluncuran rudal Amerika Serikat terhadap Suriah sontak menggegerkan warga dunia.
Pasalnya, Presiden Amerika, Donald Trump baru memberikan pernyataan tentang serangan rudal itu kemarin, Jumat (14/04/2018).
Tak lama setelah itu, serangkaian ledakan terdengar di Damaskus yang merupakan ibu kota Suriah.
Serangan itu terjadi pada pukul 01.00 GM atau sekitar 07.00 WIB.
Berdasarkan penelusuran dari beberapa sumber, Grid.ID telah mengumpulkan fakta di balik peluncuran rudal AS terhadap Suriah.
Penasaran? langsung simak di sini ya.
1. Serangan menghantam 3 target
(BACA:Pasca Dibombardir Rudal oleh Amerika dan Sekutu, Suasana Ibu Kota Suriah Pagi Ini Tak Terduga)
Seperti yang dikutip Grid.ID dari laman Kompas pada Sabtu (14/04/2018), serangan itu menghantam setidaknya tiga target.
Hal ini disampaikan oleh Jenderal Joseph Dunford yang merupakan salah satu perwira tinggi ternama AS.
Ketiga target itu tak lain adalah pusat riset di dekat Damaskus, fasilitas gudang dan pos komando di dekat ibu kota, serta fasilitas penampungan senjata kimia di dekat Homs.
2. AS menggunakan rudal Tomahawk
(BACA:Amerika Cs Gempur Suriah, Rusia Keluarkan Ancaman, Akankah Terjadi Perang Dunia?)
Dalam meluncurkan serangan itu, Negeri Paman Sam menggunakan rudal penjelajah mereka, Tomahawk.
Rudal ini dikembangkan pada awal dekade 1970-an silam.
Kelebihan dari rudal ini adalah mampu menghindari radar musuh.
3. Ada 112 Tomahawk yang diluncurkan
(BACA:Hassan Al Kontar, Pria Suriah yang Terjebak di Bandara Kuala Lumpur Selama 1 Bulan)
Dikutip Grid.ID dari laman Tribun Pontianak pada Sabtu (14/04/2018), setidaknya terdapat 112 Tomahawk yang diluncurkan ke Suriah.
Hal ini disampaikan oleh kolumnis berita The Intercept, Shaun King melalui postingan di twitternya.
4. Harga rudal 1,87 juta dolar AS
Rudal sepanjang 5,56 meter ini dihargai sejumlah 1,87 juta dolar AS atau sekitar Rp 25,7 miliar per buahnya.
(BACA:Ratusan Anak-anak Tewas di Depan Matanya, Begini Kisah Pilu Dokter yang Bertahan di Suriah)
Rudal ini merupakan buatan pabrik Raytheon.
Jadi, total AS mengeluarkan biaya sebesar 224 juta dolar AS yang setara dengan Rp 3, 08 triliun.
Nah, total biaya di atas ternyata sama dengan biaya pembangunan 30 kilometer Tol Semarang-Solo.
Hmmmm, padahal baru serangan pertama lho.
(BACA:Pasca Jatuhnya Bom Udara di Suriah, Inilah Relawan Wanita Pertama yang Menjadi Korban Perang)
5. Rudal Tomahawk diangkut dengan pesawat Rockwell B-1 Lancer
Rudal Tomahawak itu kemudian diangkut dengan pesawat pembom strategis Rockwell B-1 Lancer.
Untuk mengudara, pesawat supersonik ini membutuhkan biaya sekitar 58.000 dolar AS atau sekitar Rp 797,8 juta per jamnya.
6. Serangan merupakan respon AS terhadap senjata kimia
(BACA:Di Tengah Perang di Suriah, Pemandangan Menyayat Hati Ini Berhasil Diabadikan)
Serangan rudal ini merupakan bentuk respon Amerika terhadap penggunaan senjata kimia.
Trump menyebut ini sebagai sebuah "Kejahatan Seorang Monster".
Senjata kimia jenis gas beracun klorin itu digunakan rezim Bashar al Assad kepada kelompok pemberontak di Douma, Ghouta Timur.
7. Lebih dari 40 orang tewas akibat serangan rudal AS
(BACA:Hampir Setahun Berlalu, Beginilah Wajah Sang Bocah Suriah itu Sekarang)
Akibat serangan gas klorin pada pekan lalu, petugas penyelamat di Ghouta lebih dari 40 warga sipil tewas.
Sementara 11 lainnya mengalami gangguan pernapasan.(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Kompas.com,tribun pontianak\ |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |