Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID - Kepanikan akan virus corona belum selesai, masyarakat ditambah juga harus waspada akan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang juga sedang tinggi.
Disampaikan oleh Kementerian Kesehatan sebanyak 17.820 kasus penularan DBD telah terjadi.
“Jumlah kasus DBDB per 11 Maret 2020 tercatat sebanyak 17.820 kasus,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Siti Nadia Tarmizi dalam keferensi pers.
Baca Juga: Wabah Virus Corona Semakin Liar, Meisya Siregar Batasi Pergi ke Mal
Dapat diketahui bahwa jumlah tersebut jauh sangat banyak jika dibandingkan dengan kasus covid-19 yang berjumlah 34 kasus hingga 11 Maret 2020.
Siti menjelaskan, ada dua kondisi yang menjadi pemicu penularan DBD, yaitu iklim tropis Indonesia dan keberadaan nyamuk Aedes aegypti.
"Individu butuh waktu 5-7 hari setelah tergigit nyamuk Aedes aegypti, lalu baru muncul gejala klinis DBD".
"Tetapi bisa jadi orang tidak merasakan gejala klinis, padahal dia sudah positif tertular DBD".
"Kalau daerah yang nyamuknya banyak, ya (risiko) penularan cepat terjadi," jelas Siti, saat ditemui belum lama ini.
Baca Juga: Ditanya soal Kesiapan Dilamar Tukul Arwana, Meggie Diaz: Siap Banget nih!
Berikut 10 provinsi dengan kasus penularan DBD tertinggi.
Source | : | Kompas.com,lifestyle.kompas.com,nasional.kompas.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta N |