"Dangdut seminggu sekali, ya, kalau enggak ya dua minggu sekali lah," ujarnya.
Fuad pun mejelaskan, dangdutan itu diadakan oleh warga RW 08 yang acapkali berjalan hingga dini hari.
"Dari sore sampai pukul 01.00 WIB. Siang mah enggak ada. Mulai setelah asar (petang), dah. Sepuasnya dia saja," kata Fuad.
Meskipun dilakukan di area pinggiran makam, namun hal itu sebenarnya telah menuai aksi protes dari warga sekitar.
Namun, menurut kesaksian Fuad terguaran tersebut tak pernah digubris.
Saking lamanya kejadian itu berlangsung dan tak pernah digubris, warga akhirnya memilih merelakan malamnya diganggu oleh suara bising dari aktivitas itu.
"Kita anggap orang-orang gila saja semuanya, enggak usah ditanya-tanya. Jawabnya kadang juga yang tidak-tidak. Saya sudah beberapa kali menegur, tetap," kata Fuad.
Menurut Fuad, tindakan ini jelas dipandang tak layak dan tak lazim dilakukan di perkuburan.
Sebab pemakaman selama ini dianggap sebagian orang sebagai area sakral.
Baca Juga: Virus Corona Semakin Mewabah, Universal Resort dan Warner Bros. Studio Tour Terpaksa Tutup!
"Harusnya benar-benar kita hargai, orang tua, nenek, kakek kita di situ. Ya Allah, itu makam ya, almarhum di sana tapi anak-anaknya pada joget," tutur Fuad.
Fuad pun berharap pihak berwajib segera menindak hal ini dengan tegas.
"Harapan saya sebagai pengurus makam di sini, ya, petugas atau kepolisian datang ke tempat ini. Satu, biar dia jera saja. Enggak bikin dangdutan mulu di sini," tambah Fuad.
(*)
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |