Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Keputusan World Health Organization menenetapkan corona sebaga pandemi bukan tanpa alasan.
Semakin menyebarnya virus yang dikenal covid-19 ini di berbagai negara membuat WHO menetapkannya sebagai pandemi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan telah menetapkan 137 rumah sakit rujukan yang tersebar di 32 provinsi, seluruhnya dinilai mampu menangani pasien yang terkonfirmasi covid-19 ini.
Berkenaan dengan hal tersebut, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) bekerjasama dengan PT Unilever Indonesia, Tbk. menggelar konferensi pers yang membahas kewaspadaan industri rumah sakit dalam menghadapi potensi penyebaran covid-19 di Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M. Kes selaku ketua PERSI, dr. Mohammad Syahril Mansyur, S p.P, MPH selaku Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso, dan Maulani Affandi selaku Head of Skin Cleansing and Baby PT Unilever Indonesia, Tbk.
Dokter Kuntjoro menyarankan untuk tetap menjaga kewaspadaan dan menangani virus dengan benar sesuai arahan medis dan pemerintah.
Baca Juga: Penting! Tingkatkan Edukasi Corona untuk Tekan Angka Penularan
“Jangan panik, perangi virus dengan cara yang benar, dan berdoa,” jelas dr. Kuntjoro.
Adapun Unilever Indonesia melalui Lifeboy menggalakan 5 langkah melawan virus corona, diantaranya:
1. Mencuci tangan
2. Gunakan hand sanitizer
Baca Juga: Ogah Gunakan Jasa Baby Sitter, Chikita Meidy: Kalo Non Keluarga Aku Bawaannya Takut
3. Waspada terhadap lingkungan. Misalnya terdapat orang yang bersin atau batuk dihimbau untuk gunakan masker.
4. Perhatikan gejala tubuh, apabila terdapat gejala sakit dihimbau untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
5. Hindari kontak langsung dengan hewan liar dan binatang ternak.
Dr. Syahril menambahkan jika belum adanya obat untuk menangani covid-19 ini, maka daya tahan tubuh harus ditingkatkan, misalnya dengan konsumsi suplemen dan vitamin.
“Konsumsi suplemen dan vitamin, karena belum ada obat untuk membunuh virus ini. Kata WHO juga belum ada,” tutur dr. Mansyur.
(*)
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Ayu Wulansari K |