Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Sejak virus corona merebak di Indonesia, kini banyak kegiatan dan aktivitas yang mendadak ditunda dan diliburkan.
Tak hanya berdampak pada masyarakat dunia, namun virus corona ini juga menjadi kabar yang terdengar meresahkan sejak beberapa bulan terakhir.
Menenggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo telah meminta segenap masyarakat untuk tetep tenang dan tidak panik.
Baca Juga: Menhub Dinyatakan Positif Virus Corona, Kemenkes Lakukan Tracking dan Penelusuran pada Pejabat Lain!
Namun Presiden Jokowi juga meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyaberluasan virus corona yang terjadi di Indonesia.
Satu cara yang dirasa Presiden Jokowi dapat mengurangi penyebarluasan virus corona adalah mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah," ujar Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor, dikutip Grid.ID dari Kompas.com pada Minggu (15/3/2020).
Menurut Presiden Jokowi, langkah ini perlu dilakukan agar penanganan virus corona atau covid-19 bisa dilakukan dengan maksimal.
"Agar penyebarannya bisa kita hambat dan stop," ujarnya.
Meskipun demikian, Presiden Jokowi tetap berpesan agar masyarakat saling tolong menolong.
"Inilah saatnya bekerja bersama-sama, saling tolong-menolong, dan bersatu padu. Gotong royong," jelasnya.
"Kita ingin ini jadi gerakan masyarakat agar masalah Covid-19 bisa ditangani maksimal," tambahnya.
Sementara itu melansir dari Tribunnews, Presiden Jokowi juga telah mengambil langkah serius untuk menghadapi virus corona di Indonesia.
Pemerintah kini telah membentuk satuan tugas atau tim reaksi cepat untuk menangani penyebarluasan virus corona.
"Tim reaksi cepat ini dibentuk serta dipimpin oleh Kepala BNPB Pak Doni dan disiagakan RS tipe A," kata Presiden di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Jumat, (13/3/2020) lalu.
Tim Satuan tugas tersebut ditugaskan untuk menelusuri kontak pasien yang terkena covid-19.
Dalam mengantisipasi pandemi Virus Corona, Presiden Jokowi juga melibatkan Badan Intelijen Negara (BIN).
Lembaga tersebut terlibat dalam proses contact tracking, serta kegiatan antisipasi lainnya.
"Setiap klaster baru tim reaksi kita pasti langsung masuk dibantu intelijen BIN, Polri dan TNI, setiap ada yang baru pasti langsung bergerak," pungkas Presiden.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |