Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A.
Grid.ID - Beberapa hari yang lalu, Wakil Menteri Pengembangan Wanita dan Keluarga Malaysia, YB Siti Zailah Mohd Yusoff, menyatakan bahwa ia ingin menerapkan kebijakan pakaian untuk pramugari.
Ia ingin agar para pramugari berpakaian sesuai dengan hukum syariah.
Menurutnya, kebijakan khusus ini hanya berlaku untuk karyawan wanita muslim, dilansir World of Buzz, Senin (16/3/2020).
Sementara pramugari non-muslim tak terkena dampak selama mereka berpakaian sopan.
Dia juga membuat komentar tentang membawa masalah ini ke kantor Menteri Agama, Datuk Seri Dr Zulkifli Mohamad Al-Bakri, sebagaimana disebutkan di Sinar Harian.
"Saya akan mengunjungi kantor Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama), Datuk Seri Dr Zulkifli Mohamad Al-Bakri, dan saya percaya mereka juga berada di pihak yang sama terkait masalah ini," ungkapnya.
Siti Zailah juga meminta pramugari wanita untuk menutupi aurat mereka saat ia mendorong kebijakan pakaian yang sesuai dengan syariah.
Untuk mendukung sikapnya dalam penerapan pakaian yang sesuai dengan syariah, Siti Zailah menyatakan bahwa ia mendapat keluhan dari beberapa pramugari .
Mereka mengungkap jika merasa tidak nyaman dengan pakaian pendek dan ketat.
"Publik juga tidak setuju dengan pakaian pramugari, yang dikatakan ofensif," tambah Siti Zaliah.
Siti Zaliah juga merasa perlu untuk mengubah undang-undang untuk menyesuaikan syariah.
“Kita perlu mengubah undang-undang, terutama UU Ketenagakerjaan karena melibatkan pekerja dan karyawan."
"Ini agar kebijakan yang sesuai syariah dapat diimplementasikan di bawah administrasi negara kita saat ini. Untuk non-muslim, kami tidak memaksa mereka untuk melakukannya," ungkapnya.
Setelah mengetahui komentar Siti Zailah mengenai masalah pakaian pramugari, Syed Saddiq selaku Dewan Rakyat menanggapi pernyataannya di akun Twitter resminya.
Dalam tweet Syed Saddiq, ia menekankan bahwa ada 13.000 karyawan di bawah Malaysia Airlines Berhad (MAB) yang sedang menjalani pemotongan gaji karena pandemi Covid-19.
Dan ini bahkan tidak termasuk maskapai lain yang terkena dampak.
Dia memohon Siti Zailah untuk menangani masalah khusus ini terlebih dahulu karena sebagian besar staf yang terkena dampak adalah kaum muda.
"Jika Anda melewatkannya, MAB telah meminta karyawannya untuk pergi cuti tanpa dibayar secara sukarela karena maskapai telah mengambil korban dari wabah virus corona," tulis Syed Saddiq.
(*)
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Nurul Nareswari |