Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Penyebaran virus corona tidak bisa dianggap main-main.
Semakin hari, semakin banyak jumlah korban.
Virus yang bermula dari kota Wuhan, Tiongkok ini, kini sudah tersebar di 141 negara. Data tersebut berasal dari World Health Organization (WHO).
Untuk menekan angka korban, salah satunya melakukan social distancing.
Apa itu social distancing?
Social distancing disebut sebagai langkah tepat di tengah virus yang sudah terdeteksi di beberapa kota di Indonesia ini.
Tidak hanya di Indonesia, kampanye sosial distancing juga dilakukan di banyak negara setelah pandemi global corona melanda.
Social distancing secara harfiah berarti menjaga jarak dari kehidupan sosial, hal ini akan memperlambat penyebaran virus corona yang terjadi melalui kontaminasi droplet atau percikan air liur pada jarak dekat.
Social distancing artinya masyarakat diminta mengambil jarak.
Lebih banyak berdiam di rumah, menghindari kerumunan, serta diimbau berjarak dua meter jika bertatap muka atau berada dalam satu lokasi.
Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kementerian Kesehatan, Busroni mengatakan bahwa dampak social distancing sangat besar untuk mencegah, menahan, atau memperlambat penularan lebih banyak virus.
Dilansir dari Kompas.com, Busroni mengatakan bahwa tidak ada artinya jika menggunakan masa libur untuk berlibur ke luar.
“Namun, tidak ada maknanya jika menggunakan masa libur untuk berlibur ke luar, sama dengan memindahkan kontak dengan orang lain. Social distancing harus dipatuhi dan dilaksanakan dengan menahan diri di rumah, tidak melakukan kontak dengan orang lain," kata Busroni, Senin (16/3/2020).
Busroni menekankan bahwa social distance atau social distancing merupakan upaya untuk melindungi orang sakit dan sehat.
Seorang ahli virus sernama Mohammad Indro Cahyo juga berpandangan sama.
Menurutnya, seruan social distancing adalah langkah yang tepat mengingat mudahnya penyebaran virus corona.
“Untuk mengurangi paparan virus ke manusia yang belum terpapar, agar tidak ketularan dan menaikan antibodi, atau memberikan kesempatan penyembuhan untuk yang sudah terpapar dengan membatasi diri di dalam rumah,” kata Indro.
Virus covid-19 menyebar melalui droplet atau percikan air liur. Jadi ketika seseorang terinfeksi virus ini kemudian tidak sengaja batuk atau bersin tanpa menutup mulutnya, maka droplet akan jatuh pada permukaan yang ada di dekatnya.
Baca Juga: Bakal Rilis Lagu tentang Virus Corona, Dorce Gamalama: Justru Nggak Mau Mengolok-olok
Saat ada orang lain tidak terinfeksi memegang permukaan tersebut, lalu menyentuh mulut, hidung, atau matanya tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, maka ia beresiko tinggi tertular.
Inilah yang membuat angka penularan penyakit ini naik drastis dalam waktu singkat.
Banyak orang yang tidak sadar dirinya terinfeksi, lalu pergi ke berbagai lokasi untuk menemui kerabat atau teman.
Social distancing harus dipatuhi semua orang, supaya orang yang belum terpapar akan terjaga.
Sementara, orang yang sudah terlanjur terpapar tidak akan menularkan kepada orang lain.
Oleh karena itu, agar penyebaran virus ini tidak semakin meluas di Indonesia, peran yang bisa kita lakukan adalah social distancing, artinya jangan beraktvitas di luar rumah kecuali jika benar-benar diperlukan.
Untuk sementara waktu, hindari berkumpul secara langsung dengan teman atau saudara.
Tidak perlu juga mengunjungi pusat keramaian seperti mall atau tempat wisata.
Lebih lanjut, social distancing juga harus dibarengi dengan tetap menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.
Misalnya dengan rajin mencuci tangan, menggunakan masker, dan menggunakan hand sanitizer.
Masyarakat juga diimbau untuk mengonsumsi asupan vitamin dan suplemen tambahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. (*)
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |