Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A.
Grid.ID - Virus corona yang merebak ke seluruh bagian dunia jelas mengkhawatirkan.
Apalagi dengan kasus kematian yang mencapai ribuan jumlahnya.
Sebuah studi mengungkapkan bahwa pria tampaknya lebih rentan terkena virus corona yang baru di China.
Hal ini berdasarkan sebuah penelitian terhadap 99 pasien yang dirawat di Wuhan, tempat wabah dimulai.
Penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet pada Januari itu, dilakukan oleh tim dokter di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan.
Rumah sakit itu telah menangani sejumlah pasien corona bersama dengan para peneliti dari Shanghai Jiao Tong University dan Rumah Sakit Ruijin di Shanghai.
Temuan ini sejalan dengan pengamatan sebelumnya bahwa pria dengan masalah kesehatan yang mendasarinya lebih rentan terhadap virus.
Tetapi penelitian terbaru didasarkan pada ukuran sampel yang lebih besar.
Ia juga memperingatkan bahwa identifikasi dini dan perawatan penyakit seperti pneumonia itu penting, karena banyak pasien yang meninggal menderita komplikasi dan kegagalan organ.
Para peneliti mendasarkan penelitian pada 99 pasien, 67 pria dan 32 wanita yang dirawat di rumah sakit Wuhan dari 1 hingga 20 Januari.
Ditemukan bahwa hampir setengah dari mereka terinfeksi dalam kelompok, meskipun otoritas kesehatan China hanya mengkonfirmasi bahwa kasus-kasus sedang ditularkan antara manusia pada 21 Januari.
"Kami mengamati lebih banyak pria daripada wanita dalam 99 kasus infeksi 2019-nCoV. Mers-CoV dan Sars-CoV juga ditemukan menginfeksi lebih banyak laki-laki daripada perempuan," kata penelitian itu, merujuk pada sindrom pernapasan Timur Tengah dan sindrom pernafasan akut yang parah, yang juga merupakan virus corona.
"Berkurangnya kerentanan perempuan terhadap infeksi virus dapat dikaitkan dengan perlindungan dari kromosom X dan hormon seks, yang memainkan peran penting dalam kekebalan bawaan dan adaptif," katanya.
Baca Juga: Sibuk Nyalon saat Darurat Corona, Nia Ramadhani Tampil Beda dengan Warna Rambut Baru
Setengah dari pasien juga memiliki penyakit kronis lainnya seperti masalah jantung atau diabetes, kata para peneliti.
Mereka mengatakan tingkat kematian dari 99 kasus adalah 11 persen.
Hal itu sebanding dengan penelitian sebelumnya oleh dokter dari rumah sakit yang sama dan ilmuwan China lainnya berdasarkan 41 pasien, yang menempatkan angka kematian pada 15 persen.
Wah, bagaimana menurut kamu?
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Asia One |
Penulis | : | Silmi |
Editor | : | Nurul Nareswari |