Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Apakah kamu tipe orang yang disiplin dalam waktu makan?
Termasuk sarapan, makan siang, dan makan malam.
Jika iya, maka itu kebiasaan yang bagus.
Karena sebagian orang masih banyak yang tidak tekun dalam mengatur waktu makan, apalagi ditengah kesibukan sehari-hari.
Salah satu waktu makan yang paling sering dilewatkan adalah sarapan.
Sarapan seringkali disepelekan oleh banyak orang dengan alasan tidak sempat atau khawatir telat masuk kantor dan sekolah.
Padahal sarapan memberi tubuh energi untuk beraktivitas.
Tahukan kamu bahwa sering tidak sarapan pagi dapat meningkatkan risiko terkena aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah kondisi di mana pembuluh darah mengeras dan menyempit karena adanya penumpukan plak.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan komplikasi penyakit jantung lainnya.
Sebuah penelitian di Spanyol mengamati kebiasaan, pola makan, dan asupan kalori harian dari lebih empat ribu orang dewasa berusia 40 sampai 55 tahun, serta tidak memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya.
Kemudian peserta dibagi menjadi tiga kelompok.
Kelompok pertama terdiri dari peserta yang tidak sarapan sama sekali atau hanya sedikit saja. Termasuk juga peserta yang hanya minum kopi atau jus jeruk untuk sarapan pagi.
Kemudian, kelompok kedua adalah peserta yang porsi sarapannya mencukupi sekitar 5 sampai 20 persen dari kebutuhan kalori harian, biasanya mereka makan roti atau kue dengan kopi atau jus.
Baca Juga: Heboh! Datang ke Pengadilan untuk Jalani Sidang, Nikita Mirzani Bawa Motor Mewah: Sekalian Manasin!
Terakhir, kelompok ketiga adalah kelompok yang sarapan lengkap dengan roti, buah-buahan, daging, sereal, beserta kopi dan jus.
Hasilnya, penelitian tersebut menemukan bahwa peserta pada kelompok yang tidak sarapan memiliki peningkatan risiko perkembangan plak di pembuluh darah satu setengah kali lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok ketiga atau yang sarapan dengan menu seimbang.
Kelompok pertama juga memiliki risiko aterosklerosis yang paling tinggi dan cenderung memiliki gaya hidup dan pola makan yang lebih buruk bagi jantung.
Kemudian timbulah pertanyaan, kenapa hanya dengan tidak sarapan bisa berbahaya bagi jantung?
Penelitian tersebut tidak membuktikan bahwa jarang sarapan dapat membahayakan jantung secara langsung.
Penumpukan plak di pembuluh darah tersebut tidak benar-benar disebabkan oleh kebiasaan melewatkan sarapan pagi.
Namun, ada beberapa alasan mengapa tidak sarapan bisa meningkatkan risiko gangguan jantung, seperti aterosklerosis tersebut.
Biasanya orang yang jarang sarapan di pagi hari memiliki gaya hidup yang kurang sehat, seperti merokok, minum alkohol berlebihan, kebanyakan asupan kalori, dan tidak memperhatikan keseimbangan zat gizi saat waktu makan.
Di samping itu, orang yang tidak sarapan juga lebih rentan memiliki lingkar pinggang yang lebar dan indeks massa tubuh (BMI), tekanan darah, kadar lemak darah, dan gula darah yang tinggi.
Sehingga, gaya hidup yang kurang sehat (dengan salah satu “gejalanya” yaitu melewatkan sarapan) adalah penyebab penyakit jantung.
Peneliti juga menyebutkan bahwa tidak sarapan pagi mungkin menghasilkan efek negatif pada hormon pengatur nafsu makan, gula darah, dan insulin.
Hal-hal inilah yang kemudian dapat menyebabkan peningkatan risiko aterosklerosis.
Lebih lanjut, orang yang rajin sarapan cenderung lebih mampu mengatur asupan kalori dan keseimbangan nutrisi hariannya.
Menyempatkan sarapan juga membuatmu kenyang lebih lama, sehingga tidak kalap makan di siang atau sore hari.
Menurut Guru Besar Pangan dan Gizi IPB, Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS. bahwa sarapan dianjurkan dua jam setelah bangun tidur dan paling telat jam 9 pagi.
Sementara sarapan di atas pukul 9 pagi tidak dianjurkan.
Hal ini karena sarapan yang terlalu siang akan membuat seseorang terlalu kenyang untuk makan siang.
Makan siang yang seharusnya pukul 12 siang pun akan bergeser.
Kemudian makan siang yang terlalu sore akan mengganggu waktu makan malan. Artinya telatnya waktu sarapan akan mersak keseluruhan jadwal makan.
Ketika makan malam terlalu dekat dengan waktu tidur, hal ini akan mengganggu proses pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi menjadi tidak optimal.
Lebih lanjut, untuk menu sarapan, peneliti merekomendasikan prinsip sederhana, yaitu pilih makanan yang dapat memberikan energi sepanjang hari dan mencegah lonjakan kadar gula darah.
Menu sarapan yang baik seperti bubur gandum dengan buah-buahan, telur rebus, nasi merah, atau yogurt.
Usahakan hindari makanan yang di goreng karena bisa menambah jumlah kalori tidak sehat.
(*)
6 Arti Mimpi Jambu Kristal Bukan Pertanda Buruk, Tenang Saja, Simak Penjelasannya
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |