Di desa La Gloria, Kolombia memiliki buku bukanlah perkara mudah. Keadaan ini lantas memantik Luis Soriano bertekad menyusuri pelosok desa-desa terpencil demi satu misi mulia, mengantarkan harapan bernama 'informasi'.
Grid.ID - Menggunakan dua keledai, Luis Soriano menyisir jalanan kering di desa-desa terpencil Kolombia.
Pelana keledainya tampak penuh, maklum 70 buku ia boyong nyaris setiap hari.
70 buku itu telah ia seleksi dari 1.700 buku 'layak baca untuk anak' yang ia miliki.
Sementara di rumahnya, guru bahasa Spanyol itu mengoleksi total sekitar 3.000 buku dari bermacam jenis bacaan.
Di antara 70 buku wajib yang ia bawa, Soriano kerap menyisipkan buku geografi, literasi Spanyol, sejarah, bacaan anak, kamus dan banyak lainnya.
Hari ini, Kamis (19/4/2018) tepat 20 tahun Soriano menyisir desa demi desa di Kolombia; menjadi duta baca di antara sapuan pasir dan hawa panas khas Amerika Selatan.
Bersama kedua keledainya, Alfa dan Beto, ia konsisten menggelar perpustakaan berjalan. Melalui perpustakaan berjalan itulah, Soriano 'menyambung' bahan bacaan pada anak-anak setempat.
Apa yang Terjadi Jika Senjata Api Dilenyapkan dari Muka Bumi?
Perpustakaan berjalan itu akrab dikenal sebagai 'Boblioburro' alias 'Perpustakaan Keledai'.
Selama puluhan tahun bergerilya menyambung buku dari satu desa ke desa lain, Soriano mengungkapkan alasannya konsisten melakukan 'pekerjaan amal' itu.
Masyaallah! Presiden Prabowo Beri Hadiah Rp 100 Juta untuk Mbah Guru yang Viral Ngajar Matematika Lewat Tiktok, Netizen Ikut Girang
Source | : | BBC.com |
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |