Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID- Sudah tidak asing lagi ditelinga kita dengan minuman jenis kopi.
Kopi adalah minuman hasil dari seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk.
Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara.
Kopi sudah menjadi kebutuhan yang bisa dibilang kebutuhan utama bagi para penikmatnya.
(BACA: Satu Bumbu yang Bisa Bikin Rasa dan Aroma Kopimu Jadi Lebih Nendang)
Bahkan ada juga beberapa orang yang merasa ada yang kurang dalam hidupnya apabila sehari tidak minum kopi.
Bisnis dalam bidang Kopi dianggap menjanjikan.
Dengan jumlah peminatnya yang banyak, tentu harapannya agar bisa mendapat keuntungan sebesar-besarnya.
Namun perlu digaris bawahi bahwa dalam berbisnis di bidang kopi, tentu kita harus berlaku jujur.
(BACA: Tunda Mengonsumsi Kopi Sebelum Terbang Dengan Pesawat, Ini Alasannya)
Jangan curang, seperti usaha kopi satu ini.
Dilansir Grid.ID dari artikel terbitan The Star tanggal 19 April 2018, sebuah pabrik kopi di Vietnam digrebek polisi.
Pasalnya usaha pabrik kopi yang dijalankan oleh keluarga itu diketahui memproduksi kopi kotor dengan bahan berbahaya.
Pabrik kopi ini berlokasi di Provinsi Dak Nong, Vietnam.
(BACA: Borong Kopi dan Mie Instan Khas Indonesia, Jung So Min Bikin Heboh Netizen)
Mereka digrebek karena diduga menggunakan bahan berbahaya seperti baterai bekas, debu tanah dan batu sebagai bahan baku.
Pabrik kopi tersebut dimiliki oleh Nguyen Thi Loan.
Pabrik kopi itu digrebek oleh polisi dan inspektur pemeriksa makanan pada Senin (16/4/2018).
Penggerebekan berawal dari laporan warga sekitar pabrik yang curiga.
(BACA: Kopi dan Televisi Jadi Teman Cassandra Lee Belajar Hingga Larut Malam
Warga curiga dengan kegiatan yang dilakukan di tempat tersebut.
Menurut pihak berwenang, 12 ton kopi 'kotor' disita selama penggerebekkan itu.
Beberapa bahan baku lain yang digunakan dalam produksi juga ditemukan.
Termasuk 35kg serbuk hitam yang diambil dari baterai bekas dan seember cairan hitam dengan berat sekitar 10kg.
(BACA: Kopi Tidak Baik untuk Dikonsumsi, Berikut 5 Alasannya, Kenapa ya Kira-kira?)
Pemiliknya mengatakan kepada polisi bahwa dia akan membeli biji kopi yang ditolak pabrik lain dengan harga murah.
Biji kopi kemudian akan digiling dan dicampur dengan bahan lain.
Bahan lain yang dimaksud adalah campuran berupa debu tanah dan debu dari batu.
Sehingga campuran itu akan berwarna hitam selayaknya kopi pada umumnya.
(BACA: Kamu Pecinta Kopi? yuk Kenali Manfaat dari Kopi Jamur)
Nguyen mengakui bahwa pabriknya telah beroperasi selama bertahun-tahun.
Wanita itu juga mengaku tahun ini ia telah menjual sekitar tiga ton kopi hasil produksinya ke pasaran.
Professor Tran Hong Con, seorang ahli kimia dari Vietnam National University, mengatakan bahwa zat hitam yang ditemukan dalam baterai D adalah zat kimia beracun.
Zat itu disebut mangan dioksida.
Mangan dioksida adalah senyawa yang sangat oksidan.
Sedikitnya 0,5 miligram zat itu yang dicampur dalam satu liter air sudah cukup untuk menyebabkan keracunan pangan pada manusia, kata Prof Con.
Keracunan Mangan, juga dikenal sebagai manganisme.
Manganisme dapat menyebabkan kerusakan otak setelah kontak yang lama.
(BACA: Pihak Perusahaan Kopi Digugat, Saat di Persidangan Tak Bisa Membuktikan Manfaat Kopi Bagi Kesehatan)
Hal ini adalah kondisi umum yang terjadi di antara penambang bijih mangan di abad ke-19.
Keracunan itu tidak dapat dsembuhkan dan dapat menyebabkan halusinasi serta kematian.
Logam berat lainnya yang biasanya ditemukan dalam baterai seperti timbal, merkuri, seng, kadmium dan arsen juga sangat beracun.
Logam berat itu dapat merusak otak, ginjal, sistem kardiovaskular dan kesuburan seseorang jika dikonsumsi.(*)
Source | : | THE STAR |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |