Uday tumbuh dengan mengidolakan ayahnya.
Meskipun dia kemudian menjadi marah dengan ayahnya yang punya banyak istri.
Uday sangat dekat dengan ibunya Sajida Talfah.
Kurangnya ikatan dengan Saddam Husein di masa kanak-kanak, dan pengasuhan Sajida membentuk karakter Uday.
(BACA: Mengaku Sebagai Anggota ISIS Di Media Sosial, Pria Ini Diciduk Polisi! Ternyata Ia…)
Bersama Qusay, adiknya, ia terlibat dalam pembunuhan dua adik ipar laki-lakinya.
Uday dan Qusay terlibat pembunuhan Hussein Kamel al-Majid dan Saddam Kamel al-Majid pada tahun 1996.
Kedua orang itu dibunuh setelah mereka kembali ke Irak.
Keduanya dituduh sebagai pembelot dan dianggap penghianat negara karena menyebarkan informasi senjata rahasia ke dunia barat.
Setelah kejatuhan ayahnya melalui invasi Amerika Serikat, Uday dan adiknya Qusay mengalami masa-masa sulit.
Saddam Husein, Uday dan Qusay terpaksa harus bersembunyi.
Dikutip dari History.com, keduanya tewas setelah baku tembak tiga jam dengan pasukan AS di kota Mosul, Irak utara.
Mereka tewas pada bulan Juli 2003.
(BACA: Jadi Pabrik Anak, Ini Pengakuan Mantan Simpatisan ISIS yang Kembali ke Indonesia, Sadis)
Sekitar lima bulan kemudian, tepatnya pada 13 Desember 2003, Saddam Husein ditemukan dan ditangkap hidup-hidup oleh pasukan Amerika.
Saddam Husein diadili pada Oktober 2005 di pengadilan khusus untuk berbagai kejahatan selama pemerintahannya.
Pada 5 November 2006, Saddam Husein dinyatakan bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan dijatuhi hukuman mati dengan digantung.
Setelah upaya banding gagal, Saddam Hussein dieksekusi pada 30 Desember 2006.(*)
Source | : | Al Jazeera,wikipedia,history.com |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |