Grid.ID - Pada lemari pakaian atau rak sepatu, biasanya kita akan menaruh kamper untuk menghilangkan bau.
Kamper juga bisa digunakan di area kamar mandi untuk mengurangi bau tidak sedap dan menangkal serangga seperti kecoak.
Meskipun punya banyak manfaat, penggunaan kamper harus diperhatikan karena terdapat zat kimia yang berbahaya bagi tubuh.
Manfaat
Untuk sepatu, dengan meletakkan beberapa buah kamper di dalamnya, bisa menghilangkan bau karena keringat.
Pemakaian kamper yang tinggi, juga tidak terlepas dari cara menggunakannya yang cukup mudah dan harganya yang relatif murah.
Baca Juga: Mengurangi Pembelian Masker Sekali Pakai, Maia Estianty Bagikan Cara Membuat Masker dari Kain
Mudah, karena menggunakannya cukup dengan menggantung atau meletakkannya di sudut ruangan.
Namun, di balik manfaatnya yang cukup banyak, ternyata memakai kamper ada risikonya.
Zat kimia di kamper
Pasalnya, kamper yang saat ini dijual di pasar, terbuat dari zat-zat kimia.
Baca Juga: 5 Menu Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Sarapan, Termasuk Yogurt dan Jus Buah!
Ini berbeda dengan kamper yang dipakai oleh masyarakat zaman dulu, yang terbuat dari getah pohon kapur (Dryobalanops aromatic atau Dryobalanops champor).
Karenanya, kamper yang terbuat dari unsur tanaman ini, aman bagi kesehatan manusia.
Pada kamper yang banyak dipakai masyarakat saat ini, sedikitnya ada 2 zat kimia berbahaya terkandung di dalamnya, yaitu naftalen dan para-diclorobenzema.
Baca Juga: Sayang Anak, Ruben Onsu Tak Ragu Gelontorkan Uang Sampai Rp50 Juta untuk Dandani Betrand Peto
Dalam bentuk padat, kedua zat kimia ini mudah menguap (volatile) dalam bentuk gas.
Sebabkan kanker
Naftalen (dengan rumus molekul C10H8), yang diklasifikasikan sebagai polutan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH), disinyalir sebagai penyebab peningkatan risiko kanker terhadap orang dewasa.
“Kamper bisa mengganggu kesehatan jika digunakan secara berlebihan atau terjadi kontak langsung melalui sistem pernapasan. Terutama bagi mereka yang berada pada kondisi rentan, seperti ibu hamil, bayi, anak-anak, atau orang yang sangat sensitif terhadap zat pewangi,” tutur Dr. MM. Sintorini Moerdjoko,
Selain itu, jika gas kedua zat kimia ini terhirup oleh hidung, dapat menyebabkan kepala pusing, mual, hingga muntah.
Sedangkan bagi penderita asma, wewangian yang beraroma tajam juga dapat menyebabkan serangan asmanya.
Akibatkan radang hingga iritasi
Paparan kamper melalui mata, juga dapat menyebabkan radang, iritasi, dan kemerahan pada mata.
Selain itu, kornea juga dapat mengalami kerusakan sehingga penglihatan korban menjadi kabur.
Bila racun terpapar melalui kulit, dapat menyebabkan iritasi kulit, rasa panas, reaksi alergi dan ada rasa gatal-gatal.
Baca Juga: Tampil Glowing Setiap Hari dengan Memanfaatkan Kulit Buah, Tak Perlu Lagi Pakai Krim Mahal!
Gangguan kesehatan yang lebih serius bisa terjadi jika kamper tertelan.
Akibat yang ditimbulkannya adalah iritasi saluran pencernaan dan mengakibatkan mual, muntah, dan diare.
Sebuah studi yang dilakukan oleh organisasi kesehatan dunia, WHO, menyebutkan apabila terjadi kontak langsung antara zat kamper (naftalen) dengan bayi secara perkutan (penyerapan melalui kulit) dan paparannya sering secara berlebihan, maka dapat meningkatkan kadar bilirubin dalam darah dan akan mengganggu sistem syaraf pusat.
Baca Juga: Merasa Semakin Gendut, Mulan Jameela Pamer Penampilan Rumahan di Tengah Musibah Corona
Walaupun begitu, bukan berarti kamper tak boleh digunakan.
Asal caranya benar, ia bisa dikurangi bahayanya.
Semoga penjelasan di atas bisa bermanfaat, ya!
(*)
Artikel ini telah tayang di Idea Online dengan judul Kurangi Penggunakan Kamper yang Berlebihan di Rumah, Dapat Timbulkan Radang hingga Kanker!
Source | : | IDEA Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |