Grid.ID - Lebih dari 180 negara di dunia saat ini tengah berjibaku melawan pendemi virus corona. Sudah lebih dari puluhan ribu orang dilaporkan meninggal dunia
Sementara itu dari pantaun Grid.ID pada laman resmi pemerintah, covid19.go.id, per Selasa (24/3/2020) siang tercatat ada 579 kasus positif, dan 49 kasus meninggal dunia karena virus corona.
Melonjaknya pasien yang dinyatakan positif virus corona tak dibarengi dengan alat medis yang memadai.
Banyak tenaga medis yang nekat menangani pasien tanpa mengenakan alat perlindungan diri (APD).
Bahkan sejumlah dokter yang menangani pasien dikabarkan meninggal dunia, setelah dinyatakan positif corona.
Karena keterbatasan alat, para dokter dan tenaga medis tidak melakukan rapid test untuk mengetahui kondisi mereka.
Keadaan dokter dan para medis ini tentu bertolak belakang dengan para anggota DPR RI.
Baru-baru ini, Sekertariat Jenderal DRP, Indra Iskandar, meminta dilakukan rapid test khusus Covid-19 untuk para anggota DPR berserta keluarga mereka.
Melansir laman Kompas.com, rapid test tersebut akan dilakukan mulai Kamis (26/3/2020) mendatang. Tes tersebut rencananya akan dilakukan pada 2000 orang.
Hal ini tentunya langsung mendapat tentangan dari masyarakat.
Pasalnya, banyak didapati anggota DPR yang tak mengurus rakyat, dan malah plesiran ke luar negeri bersama keluarganya.
Salah seorang anggota DPR yang mendapat sorotan lantaran liburan ke luar negeri di tengah meledaknya pendemi Covid-19 ini adalah Krisdayanti.
Krisdayanti terlihat kerap memamerkan momen liburannya di Swiss, Eropa melalui akun Instagram pribadinya.
Kelakuan KD ini pun mendapat kritikan dari dr. Muhammad Yusuf, dokter spesialis ObsGyn Konsultan Onkologi.
Melalui akun Instagram pribadinya, @dokteryusuf.spog, Yusuf membuat surat terbuka untuk Presiden Jokowi.
Ia menyayangkan tindakan Krisdayanti sebagai wakil rakyat yang malah asyik liburan, dan tidak mempedulikan nasib rakyatnya.
Bahkan, KD nantinya akan mendapat fasilitas rapid test dari pemerintah.
Yusuf menilai nasib para anggota DPR yang mendapat hak istimewa sangat kontradiktif dengan nasib para dokter dan tenaga medis, yang berada di garda terdepan untuk menangani pendemi ini.
Baca Juga: Liburan di Tengah Merebaknya Virus Corona, Krisdayanti dan Raul Lemos Rayakan Hari Jadi Pernikahan
"Surat terbuka buat Presiden RI @jokowi, @bnpb_indonesia.
"Ditengah wabah corona. Pemerintah bersikap untuk mutus rantai penyebaran dengan rapid test masal. Menjadi kontradiksi dengan memberikan hak privilege buat wakil rakyat.
"Sementara disaat yang bersamaan si wakil rakyat sengaja meengeksposekan diri dengan virus diluar negeri?" tulis Yusuf.
Yusuf mengkritik habis-habisan Krisdayanti yang tak terlihat menjalankan tugasnya untuk reses di dapilnya, dan malah plesiran di tengah merebaknya virus corona.
"Apakah kebijakan ini memihak dengan kami yang berjuang di frontline dalam merawat pasien dirumah sakit rumah sakit indonesia?
"Ini adalah contoh kasus yang bs membuka mata kita, ditengah wabah corona, anggota DPR RI, @krisdayantilemos, yang harus nya reses turun ke dapil, tapi pelesiran, selanjutnya dapat hak istimewa untuk rapid test screening? #fightcorona," tulis Yusuf.
Surat terbuka dari Yusuf ini pun mendapat dukungan dari banyak orang.
"Saya kira @krisdayantilemos berpendidikan tinggi tapi kok? Haduhh kelakuan wakil rakyat jaman now. Kepada bapak @jokowi tolong jangan suruh pulang biar disana aja termakan Corona disana," tulis @baeba_be.
"Apakah patut seorang wakil rakyat tidak mengindahkan himbauan dari pemerintah untuk stay home. Untuk tes corona gratis, tolonglah prioritaskan orang orang yang berjaga di garda terdepa," komentar @dovepud.
Baca Juga: Liburan di Tengah Pandemi Virus Corona, Krisdayanti Mempercepat Kepulangan ke Indonesia
(*)
Dituding Disuruh Bini Muda Jualan, Pak Tarno Bantah dan Ngaku Itu Keinginannya, Dewi: Saya Bantu tapi Dihujat
Source | : | Kompas.com,Instagram,www.covid19.go.id |
Penulis | : | Nopsi Marga |
Editor | : | Nopsi Marga |