Grid.ID - Ibukota Spanyol berhenti menggunakan alat pendeteksi cepat Covid-19 setelah hasil yang didapat tidak sesuai dengan kenyataan.
Mengutip dari South China Morning Post, Madrid telah berhenti menggunakan alat uji tersebut.
Sebelumnya mereka sudah memesan 340 ribu alat uji tersebut dari China, dari sebuah pabrik di Shenzen.
Keraguan pemerintah Spanyol disebabkan karena jumlah kasus di Spanyol meningkat pada Kamis kemarin menjadi 56.188 kasus positif Covid-19 dan 4089 kematian.
Di seluruh dunia, pandemi Covid-19 telah menginfeksi 468 ribu manusia dan membunuh lebih dari 21 ribu pasien.
Penelitian Badan Penyakit Menular dan Klinik Mikrobiologi Spanyol (SEIMC) memposting di situs resminya jika alat uji swab yang dibuat olah Shenzhen Bioeasy Biotechnology hanya memiliki akurasi atau ketepatan kurang dari 30 persen.
Melansir media harian Spanyol El Pais, pemerintah kota Madrid telah putuskan hentikan alat uji Bioeasy.
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Intisari Online |