Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Kabut duka tentu saja masih dirasakan segenap keluarga besar Presiden Joko Widodo.
Terlebih bagi Presiden Jokowi yang merupakan putra sulung dari Sudjiatmi Notomiharjo.
Sebab pada Rabu (25/3/2020) sore, Sudjiatmi Notomiharjo tutup usia.
Sudjiatmi Notomiharjo menghembukan napas terakhir setelah berjuang melawan penyekit kanker yang empat tahun terakhir dideritanya.
Namun sebagai kepala negara, Presiden Jokowi tak bisa meninggalkan kewajibannya.
Dalam kondisi berduka sekalipun, nampaknya Presiden harus tetap berjibaku dengan berbagai urusan negara yang tengah menunggu diselesaikan.
Seperti yang diketahui, usai memakamkan dan mengantarkan sang ibunda tercinta menuju peristirahatan terakhir, Presiden Jokowi langung kembali menuju ibu kota.
Sang kepala negara harus kembali ke Istana untuk menghadiri rapat KTT G20.
Bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Luar Negari Retno Marsudi, Presiden Jokowi terlihat duduk tenang memimpin rapat.
Dikutip Grid.ID dari Instagramnya pada Jumat (27/3/2020), Presiden Jokowi menyampaikan bahwa ia telah sampai di Jakarta untuk menghadiri KTT Luar Biasa untuk menangani covid-19.
"Selamat malam. Saya telah kembali ke ibukota, dan langsung mengikuti KTT Luar Biasa G20 yang membahas upaya penanganan Covid-19," jelasnya.
Acara yang digelar pada pukul 19.00 WIB itu, disebutkan presiden, digelar secara virtual.
"KTT ini digelar secara virtual dari pukul tujuh malam, dan saya mengikutinya dari Istana Kepresidenan Bogor," jelasnya.
Rapat tersebut, dikabarkan Jokowi, digagas oleh Arab Saudi dan diikuti dari berbagai negara.
"KTT Luar Biasa G20 digagas oleh Arab Saudi selaku ketua G20 tahun ini yang diikuti 20 negara anggota G20, tujuh negara undangan, sembilan organisasi internasional, dan dua organisasi regional," terangnya.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mengatakan bahwa G20 harus menjadi motor penggerak solidaritas dunia dalam penanganan covid-19.
Selain itu, Jokowi mendorong agar pendemi yang terjadi secara global ini tidak mengganggu kemitraan serta kerja sama yang sudah dibangun bertahun-tahun.
Bersama 20 negara tersebut, Jokowi berharap agar obat antivirus untuk melawan pendemi corona segara ditemukan.
"G20 harus aktif memimpin upaya menemukan anti-virus dan obat Covid-19, tentunya bersama WHO," jelasnya.
Selain itu, bersama G20, Presiden mendorong untuk terus kerja sama agar covid-19 tidak menyebabkan keterpurukan ekonomi.
"Saya juga mendorong negara anggota G20 untuk bekerja sama dan mensinkronkan kebijakan dan instrumen ekonomi untuk melawan keterpurukan ekonomi sebagai dampak dari Covid-19," jelasnya.
Bersama dengan G20, Presiden Jokowi meminta kebijakan fiskal dan moneter terus terkoordinasi untuk memperkuat jaringan dan menstabilkan perekonomian global.
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |