Grid.ID - Dokter dan perawat AS yang berdiri di garis depan krisis virus corona, pada hari Jumat, mengirimkan sinyal merah S.O.S.
Mereka meminta lebih banyak alat pelindung dan peralatan untuk mengobati gelombang pasien yang diperkirakan membanjiri rumah sakit.
Melansir Reuters, kini jumlah korban infeksi corona di AS diketahui melampaui 100.000, dengan angka kematian lebih dari 1.500 orang.
Para dokter meminta pemerintah agar memberikan perhatian besar pada kebutuhan yang sangat besar akan ventilator tambahan.
Yakni mesin yang membantu pasien bernafas dan sangat dibutuhkan bagi mereka yang menderita COVID-19.
Rumah sakit di New York City, New Orleans, Detroit dan tempat-tempat hotspot virus lainnya juga telah membunyikan alarm.
Hal itu menandakan tentang kelangkaan obat-obatan, persediaan medis, dan staf terlatih ketika jumlah kasus yang dikonfirmasi meningkat 15.000 pada hari Jumat menjadi lebih dari 100.000.
Angka itu turun sedikit dari sebelumnya posisi 16.000 kasus baru yang dilaporkan pada hari Kamis.
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Intisari Online |