Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Pandemi corona yang menyebar begitu cepat di berbagai daerah di Indonesia membuat warga merasa resah dan khawatir.
Ya, sejak wabah penularan virus corona ramai diperbincangkan dunia, tak heran apabila warga memiliki rasa khawatir dan mawas diri.
Namun, rasa khawatir yang terlalu berlebihan tentu saja membawa dampak yang tidak baik pula.
Seperti informasi yang baru-baru ini sedang beredar.
Beberapa warga dikabarkan telah menolak jenazah covid-19 untuk dimakamkan di daerahnya.
Mengetahui hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akhirnya angkat bicara dan memberikan teguran.
Melansir dari Kompas.com pada Rabu (1/4/2020), Ganjar meminta pada masyarakat agar tidak menstigmatisasi dan menolak jenazah yang hendak dimakamkan.
Hal ini disebutkan Ganjar demi menghargai dan menjaga perasaan keluarga sekaligus korban yang telah meninggal.
"Penolakan jenazah Covid-19 ini mulai muncul di beberapa tempat," kata Ganjar di Puri Gedeh, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (1/4/2020).
Mengetahui hal tersebut Ganjar meminta agar jenazah covid-29 tetap diterima dengan baik.
"Tolong, tolong betul, saya meminta jangan lagi ada penolakan kepada jenazah Covid-19," ucapnya.
"Mari kita jaga perasaan korban dan keluarganya," sambungnya.
Selanjutnya, Ganjar Pranowo juga memberikan informasi dari beberapa pakar kesehatan.
Bahwa pemakaman jasad covid-19 sudah memiliki prosedur dan tidak akan menimbulkan penularan.
Selain itu pemerintah juga telah menerapkan protokol kesehatan sesuai standar.
"Kalau sudah dilakukan sesuai prosedur, jenazah sudah dibungkus dan dikubur, itu tidak apa-apa. Virusnya ikut mati di sana. Yang penting jangan ikut melayat," tegasnya.
Ganjar Pranowo juga menegaskan kembali apabila korban dan keluarga memerlukan dukungan dalam musibah yang telah mereka timpa.
"Kasihan mereka, mereka itu bukan musuh kita. Justru mereka butuh dukungan. Ingat loh, sudah banyak yang sembuh dari penyakit ini," ucapnya.
Sehingga Ganjar pun meminta masyarakat untuk terus mendukung dan tidak membuatnya semakin terpukul.
"Jagalah perasaan mereka, kita harus merasakan sakitnya seperti apa mereka saat ini".
"Mereka sudah sangat sakit dengan kondisi ini, tolong jangan ditambah lagi perasaan sakitnya mereka".
"Mari kita berikan dukungan dan semangat bersama-sama," pungkasnya.
Sementars itu melansir dari Tribunnews, penolakan jenazah covid-19 juga terjadi di daerah Sulawesi Selatan.
Jenazah mantan anggota DPRD Sulawesi Tenggara dikabarkan sempat ditolak karena diduga pasien covid-19.
Penolakan jenazah mantan anggota DPRD ini dikabarkan sempat viral di media sosial lantaran warga sempat memblokir jalan saat hendak membawa jenazah ke makam.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |