Laporan Wartawan Grid.ID, Hananda Praditasari
Grid.ID - Semenjak virus corona atau Covid-19 mulai mewabah, pemerintah Indonesia telah menetapkan aturan khusus untuk masyarakat.
Masyarakat diimbau untuk berdiam diri sementara di dalam rumah dan menghindari tempat-tempat yang dikerumuni oleh banyak orang.
Bahkan masyarakat yang sudah divonis ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) virus corona harus mengisoali diri secara mandiri dan melakukan pengobatan.
Baru-baru ini Ruben Onsu berhasil menyita perhatian publik, terkait postingan seorang anak balita yang harus diisolasi di rumah sakit.
Unggahan tersebut berhasil dibagikan Suami Sarwendah melalui akun Instagram @ruben_onsu, Selasa (31/3/2020).
Ruben mengungkapkan kesedihannya setelah meliat video tersebut, bahkan dirinya mengaku sampai meneteskan air mata.
"Nggak tahu kenapa lihat video ini tetep nangis, anak usia 4 tahun yang terkena Covid-19.
Kalau tidak salah dari Malaysia, dan entah terkena dari mana," tulis Ruben Onsu pada keterangan video.
Baca Juga: Intip Tips Menyimpan Bahan Makanan untuk Kamu yang Enggan Keluar Rumah Karena Virus Corona
Artis berusia 36 tahun tersebut juga mengatakan tak bisa membayangkan bagaimana perasaan bocah kecil tersebut saat dibawa petugas medis.
Bahkan kedua orang tuanya pun tampak tak mendampingi bocah itu saat memasuki mobil ambulans.
Ibunya hanya melihat dan merekamnya dari jendela rumah sambil mengucapkan kalimat perpisahan kepada anaknya.
“Kakak bye bye," ucap perempuan yang ada di video.
Ruben yang mendengar pun merasa teriris dan iba terhadap nasib yang menimpa keluarga tersebut.
"Di situ saya tahu betul rasa sedih yang mendalam dari keluarga yang terpisah sementara dengan anak yang usia masih kecil," tulis Ruben.
Ayah dari tiga orang anak itu pun berharap agar semua orang tetap berdiriam diri di rumah untuk sementara waktu
Tak lupa juga Ruben mengingatkan agar tetap mematuhi imbauan social distancing bagi mereka yang masih bekerja di luar rumah.
Ruben juga berdoa agar keadaan ini bisa membaik sehingga semua orang bisa kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa.
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Hananda Praditasari |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |