Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Presenter Najwa Shihab menjadi salah satu publik figur yang sangat menggalakkan isu wabah virus corona covid-19.
Selama beberapa waktu ke belakang, Najwa Shihab mengaku melihat banyaknya tantangan, salah satunya sangat tingginya jumlah tenaga medis yang meninggal akibat corona.
"Tantangan pertama udah terlalu banyak tenaga medis yang meninggal, jumlah dokter dan perwat yang meninggal di negri ini dibanding dengan di negara lain, jumlahnya paling tnggi. sudah belasan. Terakhir kalau ga salah 12 atau 13 org meninggal. di jakarta aja, jakarta kan pusat wabah ya Ada 84 tenaga medis yg positif juga di antaranya lagi hamil,"
Baca Juga: Simak Cerita Najwa Shihab Perihal Bahaya dari Stigma Masyarakat terhadap Pasien Berstatus ODP Corona
Wanita berusia 42 tahun ini mengungkapkan bahwa tenaga medis berada di garda depan dalam menghadapi wabah mematikan ini.
Namun sayang, perlengkapan keamanan yang sesuai protokol justru yang paling kurang.
"Di tengah sama-sama lawan pandemi ini, dokter-dokter dan tenaga medis itu seperti pasukan khusus, mereka yang berdiri paling depan, kalau mereka paling depan tidak kita lengkapi dengan alat, tidak dilengkapi dengan senjanta, saya beberapa kali ngobrol sama Dokter, mereka mau maju bertempur, cuma gimana bertempur dengan tangan kosong," ungkap Najwa Shihab.
Kondisi ini tentunya sangat berbahaya bagi seliruh bangsa Indonesia ke depannya.
"Dan lebih bahaya lagi kalau terus berjatuhan tenaga medis itu, artinya wabah ini akan semakin sulit dilawan sama-sama, karena mereka yang jadi benteng kita untuk bisa mengatasi dan mengobati sodara kita yang sakit," ungkap Najwa Shihab.
Baca Juga: Simak Cerita Najwa Shihab Perihal Bahaya dari Stigma Masyarakat terhadap Pasien Berstatus ODP Corona
Apalagi, setelah menelaah perkataan menteri luar negeri Singapura tentang tiang dari kuatnya suatu negara yang salah satunya adalah tenaga medis.
"Saya nonton wawancara Menteri Luar Negeri Singapur perempuan, gue inget apa yang dia bilang, pandemi akan menguji sebuah negara melewati 3 hal, pertama apakah sistem kesehatan negara itu memadai, yang kedua apakah sistem pemerintahnnya efektif, apakah negara punya modal sosial yang cukup, bagaikan tripot 3 hal ini yang akan menyokong negara untuk bisa survive, kalau 1 jatuh rasa-rasanya sudah tidak kuat," tutup Najwa Shihab.
(*)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |