Laporan Wartawan Grid.ID, Widy Hastuti Chasanah
Grid.ID – Wakil Bupati Cilacap, Syamsul Aulia Rahman, mengaku akan menyumbangkan uang senilai Rp 150 juta untuk mengatasi pandemi corona.
Ia mengaku uang tersebut berasal dari gaji pokoknya selama 2,5 tahun yang belum pernah diambilnya sejak menjabat menjadi wakil bupati.
Dilansir dari Tribun Banyumas, Syamsul mengatakan setiap bulannya ia mendapatkan gaji Rp 5 juta, yang mana gaji tersebut akan digunakannya untuk memerangi pandemi corona.
Syamsul mengatakan niatnya membantu bukanlah karena ingin pencitraan.
Ia mengaku ingin membantu di saat masyarakat membutuhkan.
"Bukan karena riya atau sebagainya atau muatan politik, melainkan lebih pada saya berpikir."
"Dulu saat saya mencalonkan diri sebagai wakil bupati saya meminta dukungan kepada seluruh lapisan elemen masyarakat Cilacap," ucapnya.
"Nah, sekarang ketika masyarakat membutuhkan, saya berpikir saya saya harus ada untuk mereka," katanya dikutip dari Tribun Banyumas, Selasa, (7/4/2020).
Niat baiknya tersebut diakui Syamsul telah mendapat restu dari istri dan keluarganya.
Ia bahkan telah melakukan kegiatan sosial untuk mengatasi pandemi corona.
Selain kegiatan sosial tersebut, wakil bupati Cilacap ini rupanya telah mendatangi 38 puskesmas dan 2 RSUD di Cilacap.
Ia juga mengaku telah menyumbangkan makanan kepada tim medis agar stamina garda tersepan tersebut baik.
Baca Juga: Gara-Gara Virus Corona, Rencana Pernikahan Jennifer Lopez akan Ditunda?
"Kami memberikan ekstra fooding, tambahan makanan agar mereka, tim medis memiliki stamina yang baik," ungkapnya.
Usai mendatangi rumah sakit, wakil bupati tersebut mengaku akan mendatangkan 50 ribu masker yang akan dibagikan gratis kepada masyarakat.
Di akhir sesi wawancara, Syamsul mengaku bahwa ia tak keberatan menyumbangkan pendapatannya.
Baca Juga: Anang Hermansyah Rajin Bikin Konten YouTube Selama Karantina di Rumah
"Saya sudah komitmen untuk memberikannya kepada masyarakat."
"Toh gaji itu juga diberi negara dan saya yang milih juga masyarakat," pungkas wakil bupati tersebut.
Seperti diketahui, kasus corona di Indonesia semakin meningkat setiap harinya.
Dilansir dari Kompas.com, pemerintah Indonesia mengumumkan adanya tambahan 247 kasus positif infeksi virus corona, Selasa (7/4/2020).
Dengan tambahan kasus tersebut, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air tercatat sebanyak 2.738 orang.
Ribuan kasus tersebut dilaporkan tersebar dalam 33 provinsi, yang mana sebanyak 2.313 orang saat ini menjalani perawatan medis.
Dari 2.738 kasus tersebut, virus yang menyerang pernafasan ini telah menewaskan 221 orang termasuk tenaga medis.
Sementara itu kasus pasien sembuh berjumlah 204 pasien.
Pemerintah mengatakan kasus tertinggi penyebaran virus corona berada di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Baca Juga: Gara-Gara Virus Corona, Rencana Pernikahan Jennifer Lopez akan Ditunda?
Mengetahui kasus di wilayahnya tinggi, pemerintah provinsi Jakarta akhirnya memutuskan untuk menerapkan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta.
Hal itu dilakukan dalam rangka percepatan penanganan covid-19.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Banyumas |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |