Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Semua manusia pernah merasakan kekecewaan.
Baik di lingkungan rumah, tempat kerja, dan lainnya.
Seiring bertambahnya usia, kita belajar bagaimana menghadapi kekecewaan dan akhirnya bisa mengatasinya.
Baca Juga: Remaja Sulit Patuhi Imbauan di Rumah Saja, Orangtua Wajib Tahu Penjelasan dari Ahli
Namun sebagai anak-anak, ketika pertama kali mengalami kekecewaan, misalnya tentang pembatalan liburan, anak-anak sulit untuk menghadapinya.
Anak-anak perlahan belajar bagaimana berkompromi dan menerima kekecewaan.
Di sini, orang tua memainkan peran besar dalam membantu anak-anak menerima kekecewaan.
Sebagai orang tua, penting bahwa kamu mengajarkan anak untuk mengatasi situasi seperti itu secara positif.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat orang tua lakukan untuk membantu anak-anak mengontrol kekecewaan dengan sikap positif.
Baca Juga: Physical Distancing Bukan Berarti Kamu Tidak Bisa Memeluk Buah Hati
Ubah kembali respon orang tua
Orang tua biasanya menyerah pada rasa bersalah karena berpotensi membuat anak-anak mereka kehilangan pengalaman tertentu.
Hal ini mengarahkan mereka untuk memberikan kompensasi yang berlebihan pada aspek kehidupan lainnya.
Orang tua harus ingat bahwa anak kemungkinan besar akan memberi contoh respon mereka terhadap kekecewaanmu.
Oleh karena itu, kamu juga harus mengatur tanggapanmu lagi.
Sebagai orang tua, memang kamu tidak dapat melindungi anak dari setiap kekecewaan.
Tapi yang perlu diketahui, anak-anak perlu merasa kecewa untuk dapat mengontrol hidup mereka dengan lebih baik ketika mereka dewasa.
Anak-anak perlu belajar bagaimana mengelola perasaan mereka di usia muda.
Baca Juga: Begini Tips dari Kak Seto untuk Dampingi Anak Saat Isolasi di Rumah
Jangan membicarakannya dengan mereka
Terkadang, sebagai orang tua, tugas kamu adalah membiarkan anak menemukan dan mengalami perasaan mereka sendiri.
Tugas orang tua adalah berempati dan memberi anak kesempatan untuk memperhitungkan perasaan mereka sendiri.
Lebih baik memberi tahu mereka bahwa kamu juga merasa seperti mereka.
Baca Juga: Diet Makanan Tertentu Bisa Bantu Hamil Anak Laki-laki atau Perempuan, Mitos atau Fakta?6
Ubah menjadi motivasi
Kekecewaan adalah kesempatan sempurna untuk mengajarkan anak tentang ketahanan.
Mampu mengendalikan emosi dan memperhitungkannya adalah keterampilan hidup yang penting yang akan membantu anak sepanjang hidup mereka.
Kekecewaan dapat dengan mudah diubah menjadi motivasi dan etos kerja.
Penelitian juga menunjukkan bahwa seorang anak belajar dengan baik ketika dia dihadapkan dengan tantangan.
Oleh karena itu, anak-anak yang telah belajar menghadapi kekecewaan di awal kehidupan, kemungkinan besar dapat meniru respon yang sama ketika mereka tumbuh dewasa.
Baca Juga: Calon Ibu Wajib Tahu, Inilah Faktor-fakor Penyebab Keguguran di Awal Kehamilan
Bicara tentang hal-hal penting
Orang tua tidak dapat melindungi anak dari semua pasang surut kehidupan.
Seperti banyak hal lain, kekecewaan adalah bagian kehidupan yang tak bisa dihindari.
Anak pasti akan menjumpainya.
Oleh karena itu, hal yang lebih menguntungkan untuk dilakukan adalah fokus pada hal-hal yang lebih penting seperti harga diri anak dan menanamkan ikatan di antara anggota keluarga.
Pandangan positif tentang dunia tersebut akan membantu mereka menjadi lebih sukses dalam hidup.
(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | times of india |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta Nindya A |