Beberapa saat kemudian tiba-tiba terjadi lonjakan daya yang berbahaya, lalu prosedur darurat untuk mematikan reaktor pun dilakukan.
Prosedur darurat ini bukannya menyelamatkan reaktor nuklir, tapi justru memicu pecahnya reaktor dan serangkaian ledakan.
Api yang dihasilkan dari lekadakn reaktor tersebut kemudian mengirim debu radioaktid ke udara, menyebarkannya ke sebagian besar wilayah Uni Soviet dan Eropa.
Baca : 72 Koleksi Busana Hijab dari Mandjha by Ivan Gunawan Raya Collection 2018 ‘Fatamorgana’
Dampak dari kejadian ini, selama 14 tahun dari tahun 1986-2000 sebanyak 350.400 orang dievakuasi dan dipindahkan.
Terutama mereka yang berasal dari daerah-daerah yang paling terkontaminasi, yakni Belarus, Rusia, serta Ukraina.
Korban tewas terdiri dari pegawai reaktor nuklir dan para petugas penyelamat.
Meskipun begitu, jumlah korban tewas sejatinya masih simpang siur karena Komite Sains untuk Efek Radiasi Atom PBB (UNSCEAR) menyebutkan bahwa korban tewas berjumlah 64 orang.
Baca : Penuhi Kebutuhan Perempuan, Lacoco dan Cosvie Hadir Tepat di Hari Bumi
Pasca tragedi tersebut, seluruh wilayah Chernobyl terutama dalam radius 30 km dikosongkan dan dilarang dihuni manusia.
Tidak ada orang yang tinggal di sana kecuali beberapa ilmuwan dan 100 orang warga yang menolak untuk meninggalkan rumahnya.
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | national geographic,curiosity.com |
Penulis | : | Andika Thaselia |
Editor | : | Andika Thaselia |