Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Warga Desa Bandengan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat bernama Carmi yang sempat hilang selama 31 tahun menjadi TKI di Arab Saudi akhirnya bisa bernapas lega.
Ia akhirnya bisa kembali ke Tanah Air bersama lebih dari 300 WNI lain setelah sempat tertahan akibat kebijakan lockdown di negara tersebut.
Duta besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengatakan, total ada 336 WNI yang dipulangkan menggunakan pesawat Saudi Airlines, Kamis (09/04/2020) kemarin.
Agus menuturkan, semula penerbangan khusus ini diperuntukkan hanya untuk para jemaah umrah.
Baca Juga: Sibuk Olahraga Selama Masa Karantina Mandiri, Inul Daratista Pamer Angkat Dumbbell: Mari Sikat Corona dengan Alat Berat Ini!
Namun, setelah memalui lobi dengan pihak otoritas setempat akhirnya mereka yang sudah berada di ruma singgah KBRI selama 1 hingga 3 tahun juga boleh pulang.
"KBRI Riyadah melakukan lobi ke kementerian Luar Negeri Arab Saudi, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Haji dan Umrah, Imigrasi Arab Saudi dan berbagai pihak untuk bisa menerbangkan para WNI khususnya mereka yang selama 1 sampai 3 tahun berada di rumah singgah KBRI," katanya, seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.
Pesawat Saudi Airlines yang ditumpangi para WNI ini dikabarkan take off dari Bandara King Khalid Riyadh pada pukul 11.20 waktu setempat.
Baca Juga: 3 Pekan Tak Bertemu Tyson Lynch Gara-gara Wabah Corona, Putri Melaney Ricardo: Aku Kangen Banget Sama Dadda...
Rombongan pada penerbangan khusus ini baru tiba di Jakarta pada Jumat (10/04/2020) dini hari.
Berangkat saat usia belasan tahun
Melansir dari TribunJabar.com, Carmi memutuskan untuk ke Arab Saudi pada usaianya yang masih belasan tahun saat 1988.
Carmi berangkat dibantu pihak agensi PT umah Sejati Alwidah Jaya Sentosa.
Sayangnya, kini agensi penyalur tersebut sudah gulung tikar alias tutup.
Baca Juga: Ungguli Zico, Suho EXO Tempati Peringkat Pertama di Musik Bank Minggu Ini!
Pada awalnya, Carmi masih bisa berkomunikasi dengan kedua orang tuanya di Indonesia, Ilyas dan Warniah.
Namun memasuki tahun ke-4, Carmi mulai hilang tanpa kabar.
Dikatakan Ilyas, dari pertama kali berangkat hingga kini Carmi tak pernah mengirimkan gajinya.
Baca Juga: Usai Dituding Kebaikannya Hanya Topeng Belaka, Tamara Bleszynski Pamit dari Sosial Media
Hal itu karena menurut keterangan Ilyas, selama menjadi TKI, Carmi selalu dikurung oleh majikannya.
"Iya katanya di rumah majikannya saja. Sama sekali belum pernah mengirim gaji," kata Ilyas.
Bahkan belakangan diketahui, selain dikurung, Carmi juga tidak digaji.
Lupa wajah orang tua
Saking lamanya dikurung, Carmi sampai lupa wajah kedua orang tuanya.
Seperti saat Carmi ditemukan pertama kali oleh KBRI Riyadh, ia difasilitasi untuk berkomukasi dengan keluarga secara video call.
Saat itu satu keluarganya di Tanah Air menangis mendapatkan telpon dari Carmi.
Baca Juga: Usai Dituding Kebaikannya Hanya Topeng Belaka, Tamara Bleszynski Pamit dari Sosial Media
Namun Carmi hanya kaget saat melihat wajah Ilyas, ayahnya, sebab sudah menua.
Sebab dalam ingatan Carmi saat ini, ayahnya masih bugar.
"Waktu video call itu, Carmi sempat ditanya bener nggak kalau ini bapaknya? Terus Carmi hanya geleng kepala, Carmi hanya mengingat nama saya, mungkin sudah lupa wajah karena samar," kata Ilyas.
(*)
Nyesek, Paula Verhoeven Kirim Pesan Ini ke Kedua Putranya Lantaran Ingin Pamit ke Belanda untuk Kerja: Harusnya Anak-anak Ikut
Source | : | kompas,Tribun Jabar |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |