Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Kabar penolakan pemakaman seorang perawat korban corona di Dusun Sewakul, Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, sampai juga di telinga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Kabar penolakan ini pun membuat hati Ganjar kaget dan sakit.
"Saya mendapatkan laporan yang mengejutkan, peristiwa yang membuat tatu ati (sakit hati),"
"Sekelompok warga Ungaran menolak pemakaman pasien Covid-19. Ini kejadian kesekian kali, dan saya mohon maaf," ucap Ganjar melalui akun Instagramnya @ganjar_pranowo.
Pasalnya, menurut Ganjar, para tenaga medis ini sudah menjadi pahlawan kemanusiaan atas jasanya yang rela berkorban menolong para pasien positif Covid19.
Oleh karena itu, Ganjar kembali mengingatkan untuk memberikan penghormatan bagi para tenaga medis dengan tidak menolak pemakaman mereka.
Apalagi, Majelis Ulama pun sudah mengeluarkan fatwa bahwa mengurus jenazah itu wajib hukumnya dan bagi yang menolak akan mendapatkan dosa.
"Saya ingin kembali mengajak bapak ibu untuk ngrogoh roso kemanungsan yang kita miliki,"
"Saya berharap kejadian di Ungaran ini adalah yang terakhir kali, jangan ada lagi penolakan jenazah. Apalagi seorang perawat yang seharusnya kita hormati atas jasanya," ujar Ganjar.
Ganjar juga meminta maaf kepada para tenaga medis jika kejadian yang terjadi pada Kamis (09/04/2020) itu menyinggung hati rekan-rekan.
"Kepada perawat, dokter, dan tenaga medis, mewakili seluruh warga Jawa Tengah saya mengharap maaf dari Anda semua,"
"Mari tetap berjuang bersama-sama melawan corona," ucap Ganjar.
Ganjar pun berpesan kepada pihak pengurus jenazah pasien Covid-19 agar berkomunikasi dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat setempat.
"Kalau warga sudah paham, saya yakin semua akan menerima dan juga akan mencegah berkembangnya isu yang tidak benar atau hoaks yang sering kali ini memecah belah masyarakat," ucap Ganjar lebih lanjut.
Ketua RT Nangis Minta Maaf
Seperti diketahui, ketua RT setempat, Purbo, sedih hingga sempat menangis saat warganya di Dusun Sewakul, Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, menolak pemakaman perawat pasien Covid-19.
Namun, tak banyak yang bisa dilakukan Purbo karena ia memiliki tanggung jawab moral kepada warganya.
"Karena saya ketua RT, maka saya punya tanggung jawab moral untuk warga di RT saya," jelasnya, seperti yang dikutip dari TribunJateng.com.
Meski tak sampai hati, akhirnya Purbo meneruskan aspirasi warganya itu kepada petugas pemakaman TPU Sewakul.
"Mereka kepanikan, karena banyak mobil. Saya sudah tidak masalah, tetapi warga punya pendapat mereka sendiri," kata Purbo lebih lanjut.
Purbo pun juga meminta maaf atas keputusan yang dia ambil.
"Saya atas nama pribadi dan juga mewakili masyarakat saya, mohon maaf atas kejadian kemarin," katanya.
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Instagram,Tribun Jateng |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Deshinta Nindya A |