"Kemanusiaan itu tak mengenal batas negara dan agama. Ia tumbuh dari keajaiban nuranimu tanpa sekat, tanpa musim", - Helvy Tiana Rosa (Sastrawan Indonesia).
Grid.ID - Selama masa wabah corona ini, mendadak angka dan statistik menjadi hal penting juga menjadi pusat perhatian bagi kita.
Hampir seluruh media setiap hari selalu menyampaikan update terkini jumlah pasien yang bertambah, sembuh dan juga meninggal dunia.
Analisanya beragam, mulai dari tingkat global, negara hingga tingkat kelurahan.
Namun, saya dan kita semua tentunya meyakini derita dan duka dialami saudara-saudara kita yang terkena dampak corona dari sisi kesehatan maupun ekonomi pastinya mustahil diukur dengan alat atau metode pengukur paling akurat pun.
Rasa derita dan duka tidak bisa diukur namun hanya bisa dirasakan dengan empati, peduli, keinginan untuk berbelarasa berdasar rasa kemanusiaan.
Upaya bersama mengatasi pandemi Covid-19 perlu diikuti rasa tulus ikhlas, belarasa, welas-asih dan kasih sayang kepada sesama manusia, saudara kita.
Yang menjadi penuntun dan mahkota peradaban bukan hanya statistik, teknologi, ilmu pengetahuan, ekonomi apalagi politik, namun: kemanusiaan.
Kita tentu semua berharap, upaya diambil Pemerintah melalui PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan penerapannya di beberapa wilayah Indonesia akan mampu meredam laju penyebaran pageblug corona.
Jika ini berjalan, bukan tidak mungkin sesuai perhitungan peneliti Indonesia, pandemi corona di Indonesia dapat lebih cepat berakhir dengan catatan kita semua displin dalam menjalankan isolasi mandiri.
Baca Juga: Yuk, Tingkatkan Rasa Empati saat Pandemi Corona dengan Cara Ini
Seiring dengan pemberlakuan PSBB, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah telah menyiapkan bantuan jaring pengaman sosial untuk membantu masyarakat yang akan terkena dampak langsung dari kebijakan ini.
Tentu kita tidak cukup berdiam diri menunggu semua dilakukan oleh pemerintah.
Beberapa gerakan kemanusiaan berbasis masyarakat mulai tumbuh di mana-mana.
Tidak hanya Presiden dan perusahaan besar, aksi berbagi APD (Alat Pelindung Diri) seperti masker, hand sanitizer hingga kebutuhan pokok mulai dilakukan berbagai kelompok masyarakat, kampus hingga perorangan.
Baca Juga: Anak Wulan Guritno Terjebak Lockdown, Begini Kondisi Shaloom Razade di Inggris
Di tengah kekurangan dan kesulitan yang harus mereka hadapi, keinginan untuk tetap menopang saudara-saudaranya yang kekurangan dengan menggantung mie instan, sayur, ikan, buah atau hasil cocok tanam lain sungguh membuat kita semua terharu: rasa kemanusiaan itu masih ada.
Dalam semangat kemanusiaan yang sama, penyanyi campur sari Didi Kempot menggelar "Konser Amal dari Rumah" pada Sabtu (11/4/2020) dan disiarkan langsung Kompas TV.
Didi Kempot juga menyelipkan pesan untuk para Sobat Ambyar, penggemar Didi Kempot, serta masyarakat untuk tidak mudik dulu tahun ini.
Dalam konser yang dipandu Rosiana Silalahi dari studio, Didi Kempot membawakan lagu berjudul “Ora Iso Mulih” khusus untuk menghibur yang tidak bisa mudik Lebaran tahun ini.
“Ini lagu penting, karena sungguhnya mengapa Didi Kempot menyelenggarakan konser ini, dia ingin memberikan pesan jangan mudik tahun ini,” ujar Rosi menambahkan.
Presiden Jokowi saat “Konser Amal Dari Rumah” juga mengatakan, "Dalam situasi pandemi corona jiwa solidaritasi, jiwa kebersaamaan, budaya gotong royong kita diuji. Kita harus kedepankan kebersamaan, dan juga anjuran yang disampaikan banyak kepala daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh budaya untuk tidak mudik. Saya sangat mengapreasiasi untuk tidak mudik,”
Baca Juga: Jadi Anak Rantau Sejak Umur 10 Tahun, Syakir Daulay Sedih Lebaran Tidak Bisa Mudik
Kemudian, Presiden Jokowi meminta agar anjuran lain juga diikuti oleh masyarakat demi mengatasi penyebaran virus corona.
Anjuran tersebut adalah untuk menjaga jarak, tetap berada di rumah dan penggunaan masker.
Selain itu, Presiden Jokowi menyebut konser yang dilakukan oleh Didi Kempot sesuai dengan anjuran pemerintah, yakni dihelat di rumah.
Konser Amal dari Rumah itu digelar untuk mengumpulkan dana guna membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi virus corona atau Covid-19.
Dibuka dengan "Stasiun Balapan" Didi Kempot mengajak para penggemarnya serta masyarakat Indonesia untuk menyumbang demi penanggulangan virus corona.
Baca Juga: Jadi Anak Rantau Sejak Umur 10 Tahun, Syakir Daulay Sedih Tak Bisa Pulang ke Aceh Saat Lebaran
“Terima kasih buat teman, sobat ambyar, dan masyarakat Indonesia, dan para dermawan. Pada malam ini kita mengadakan konser amal,” ucap Didi Kempot menyapa para penggemar.
"Konser Amal dari Rumah" Didi Kempot dan Kompas TV total berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 5,3 miliar dari 30 ribuan donator melalui Kitabisa.com dan juga rekening Kompas TV.
Kemanusiaan itu masih ada, mari terus kita rawat agar badai corona ini segera berlalu.
(*)
Penulis | : | None |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |