Laporan Wartawan Grid.ID, Widy Hastuti Chasanah
Grid.ID – Memiliki keterbatasan fisik bukanlah penghalang bagi seseorang untuk membantu sesama.
Inilah yang dirasakan oleh gadis difabel bernama Norfarrah Syahirah yang menjahit Alat Pelindung Diri (APD) menggunakan kakinya.
Aksinya menuai decak kagum para netizen hingga videonya viral di media sosial.
Hal ini diketahui dari unggahan akun Facebooknya bernama Norfarraf Syahirah Shaari pada (11/04/2020).
Dalam unggahan tersebut, diketahui Norfarrah adalah gadis yang berasal dari Malaysia.
Dalam video yang diunggahnya, gadis tersebut tampak lincah memainkan jemari kakinya untuk menjahit APD sambil duduk.
Sungguh mulia, ia menjahit APD tersebut untuk membantu tenaga medis yang telah berjuang keras dalam menangani pasien virus corona.
"Banyak yang penasaran bagaimana saya menjahit menggunakan kaki.
Ok saya menunjukkan skill saya menjahit menggunakan kaki dengan cara saya sendiri.
Semangat menjahit baju untuk tenaga medis," tulisnya dalam keterangan video.
Tak sendiri, rupanya Norfarrah menjahit APD tersebut bersama tim staf komunitas Teluk Intan serta beberapa relawan tukang jahit.
"Ini saja yang mampu saya dan tim staf sekolah Komunitas Teluk Intan serta beberapa relawan tukang jahit sekitar teluk Intan yang semangat ingin membantu.
Semoga urusan kami dipermudahkan, Amin," imbuhnya.
Norfarrah pun mengaku bersyukur lantaran bisa bergabung dalam proyek tersebut.
Ia juga mengatakan, bila ia mendapat proyek sejenis, maka ia akan secepatnya bergabung.
"Saya sangat senang bisa menjahit APD ini. Ketika mendapatkan tawaran seperti ini, secepatnya saya akan bergabung," tulisnya.
Sementara itu, APD yang dijahit Norfarrah bersama sukarelawannya yang lain tersebut akan dibagikan ke Rumah Sakit Teluk Intan dan Klinik Kesehatan Teluk Intan.
Tak hanya bersama tim di sekolah Komunitas Sekolah Teluk Intan, ia juga menggandeng 25 sukarelawan yang berada di sekitar dari sekolah tersebut.
Tak tanggung-tanggung, Norfarrah menjahit 400 meter kain APD untuk membantu para tenaga medis melawan virus corona.
Wah inspiratif sekali ya.
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |