Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Angka kasus Covid-19 di Indonesia kembali diupdate oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto.
Yuri mengatakan, dalam kurun waktu hingga Sabtu (18/04/2020) sudah terjadi penambahan kasus Covid-19 sebanyak 325 di Tanah Air.
Dengan begini total kasus Covid-19 di Indonesia pun ikut bertambah menjadi 6.248.
Hal ini disampaikan Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB.
"Sampai hari ini ada 325 kasus baru, sehingga total menjadi 6.248," ujarnya, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Selain angka kasus yang meningkat, Yuri juga mengatakan adanya penambahan jumlah pasien yang meninggal.
"Ada (penambahan) 15 pasien meninggal sehingga totalnya menjadi 535," ujar Yuri lebih lanjut.
Meski begitu, dalam data terakhir juga tercatat ada 24 pasien yang telah dinyatakan negatif setelah menjalani dua kali pemeriksaan.
Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sudah ada sebanyak 631 pasien.
Jakarta Terbanyak
Dari 325 kasus baru yang dilaporkan, 109 kasus di antaranya terdapat di DKI Jakarta.
Dengan begini, total kasus Covid-19 di Jakarta sudah mencapai angka 2.924.
Sementara itu Jawa Timur menjadi daerah kedua terbanyak dalam penambahan kasus pada 24 jam terakhir.
Tercatat ada 33 kasus baru yang ada di Jawa Timur.
Sementara Sumatera Selatan memiliki 30 kasus baru dan Jawa Tengah memiliki 25 kasus baru.
Social dan Physical Distancing Sampai 202
Seperti kita ketahui, pemerintah setiap negara sedang berusaha mengendalikan pandemi corona yang mengancam keselamatan banyak orang ini.
Berbagai upaya pun dilakukan, salah satunya dengan menerapkan kebijakan social dan physical distancing.
Dengan kebijakan ini pemerintah berharap penyebaran virus corona dapat diputus.
Namun, permasalahan tidak cukup sampai di situ.
Seorang ilmuwan Harvard menyampaikan adanya bahaya jika sampai terjadi gelombang kedua kasus corona.
Oleh karena itu, berdasarkan simulasi komputer dalam laporannya di Jurnal Science, ilmuwan tersebut mengatakan perlunya perpanjangan kebijakan social dan physical distancing hingga 2022.
Pasalnya, dalam laporannya tersebut sang ilmuwan menyebut, virus corona layaknya virus musiman pada umumnya.
Namun dengan tingkat penularan yang tinggi dan waktu yang lama.
Apalagi hingga kini masih banyak yang belum diketahui tentang virus yang berasal dari Wuhan ini.
"Kami menemukan bahwa melakukan social distancing hanya satu kali kemungkinan tidak cukup untuk menghentikan penyebaran virus corona baru SARS-CoV-2," kata Stephen Kissler, penulis utama dalam jurnal penelitian tersebut.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Deshinta Nindya A |