Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Utara, Yudi Dimyati menyebutkan sedikitnya ada 24 orang jemaah tabligh akbar Masjid Al Muttaqien dinyatakan positif Covid-19.
Hasil ini diperoleh setelah melakukan rapid test kepada 247 orang jemaah yang singgah di Masjid Al Muttaqien yang terletak di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sekarang, ke-24 jemaah yang terdiri dari Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing itu telah dipindahkan ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
"24 orang positif, sekarang sudah di Wisma Atlet. Diisolasi di sana," kata Yudi, seperti yang dikutip dari TribunJakarta.com, Minggu (18/04/2020).
Baca Juga: Pamer Hasil Mengecat Rambut Sendiri, Ivan Gunawan Terinspirasi Akibat Kelamaan di Rumah
Selain menjadi rapid test, ke-24 jemaah ini juga menjalani swab test sebelum memasuki Wisma Atlet Kemayoran.
Namun, untuk hasilnya sendiri baru keluar dalam waktu tujuh hari ke depan.
"Sudah, 24-nya sudah di-swab langsung habis rapid test. Langsung di-swab dan dirujuk ke Wisma Atlet," lanjut Yudi.
Sebagai tambahan informasi, pemerintah melakukan rapid test seperti ini agar bisa segera mendeteksi siapa saja yang positif Covid-19.
Pasalnya dalam acara seperti tabligh akbar yang dihadiri banyak jemaah dikhawatirkan jika ada satu yang terinfeksi maka akan dengan cepat menyebar ke yang lain dan membuat pandemi ini tak kunjung usai.
Seperti misalnya lima jamaah tabligh asal Bangladesh yang sedang melakukan kunjungan ke masjid dan pesantren di dua kecamatan di Kabupaten Pandeglang, pada 8 April 2020 lalu.
Dijelaskan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pandeglang Achmad Sulaeman, kelima Warga Negera Asing ini ternyata dinyatakan reaktif setelah dilakukan rapid test oleh petugas.
Padahal kelima jemaah asal Bangladesh ini sudah bertemu dengan sejumlah orang diantara para santri.
"Jamaah tabligh, biasa keliling masjid, tapi memang momennya sedang tidak pas, saat seperti ini. Sudah kita pantau kegiatannya di satu masjid di (Kecamatan) Menes," terang Selaeman seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Namun saat akan dilakukan rapid test, mereka sudah berpindah ke salah satu pesantren di Kecamatan Majasari. "Kita lakukan rapid test di sana, hasilnya dua orang reaktif," kata Sulaeman lebih lanjut.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Nurul Nareswari |