Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sudah lebih dari sebulan kita menjalani pembatasan jarak fisik dengan beraktivitas dari rumah saja.
Untuk menekan penyebaran virus corona, pemerintah memberikan imbauan kepada masyarakat.
Di antaranya sering cuci tangan dengan sabun dan menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Masyarakat juga diminta untuk physical distancing dan #dirumahaja.
Hal tersebut membutuhkan adaptasi yang tak mudah, terlebih untuk anak-anak.
Bagi anak, kegiatan yang biasa dilakukan di sekolah kini berganti di dalam ruang yang terbatas, lewat komputer ataupun televisi.
Baca Juga: Sempat Manggung Sebelum Masa Karantina Diberlakukan, Wizzy: Lumayan Buat Nabung
Mereka juga mungkin merasa rindu bermain bersama teman-teman sekolah dan bosan selalu di rumah.
Untuk itu, orang tua punya peran dan tanggung jawab memberi pengertian kepada anak.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, Konselor Sekolah Sinarmas World Academy Danny K. Tania, DISE, M.P & Laurensia Lindi, M.Psi, Psi, membagikan tipsnya:
Baca Juga: Kolaborasi Musik Jarak Jauh Jadi Pengalaman Pertama Wizzy Selama Mengisi Kegiatan di Masa Karantina
1. Beri pengertian
Mulailah dengan bertanya dan mencari tahu seberapa jauh anak merasakan perubahan dalam kesehariannya.
Mulai jelaskan tentang mengapa perubahan yang dilakukan itu penting dan apa yang mungkin terjadi jika perubahan yang dirasakan tidak dilakukan.
Perhatikan selalu gaya bahasa yang digunakan positif dan tidak menakut-nakuti.
Dalam memberi pengertian, pastikan fakta yang digunakan merupakan fakta dari sumber yang terpercaya, dan penting untuk mengolah fakta tersebut menggunakan kalimat sederhana sehingga gampang dicerna anak.
Tanamkan kepada anak untuk aktif bertanya, dan mencari tahu bersama apabila ada situasi yang tidak dipahami.
Baca Juga: Hesti Purwadinata Bagikan Tips Temukan Jodoh Meski Berada di Masa Karantina
2. Pembawaan diri yang positif dan semangat
Anak sangat tanggap dalam membaca emosi orang tua dan lingkungan sekitarnya.
Sangat penting untuk si kecil mengerti bahwa perubahan yang terjadi tidak merubah orang tua mereka secara emosi dan perilaku.
Orang tua harus tetap menjaga energi positif saat beraktivitas sehari-hari, karena energi tersebut yang akan ditangkap oleh anak.
Orang tua dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan kepentingan dan tanggung jawab individu dalam sebuah komunitas, bagaimana peran masing-masing dari kita dapat secara langsung berdampak pada virus ini.
Hal itu dapat membangkitkan semangat anak dalam memerangi virus bersama sama dengan orang dewasa lainnya, gunakan kesempatan ini untuk membangun nilai global citizenship pada si kecil.
3. Perkaya diri dengan ilmu parenting
Di saat seperti ini, orangvtua dituntut untuk dapat menggunakan gadget, menjawab pertanyaan anak, dan menerapkan disiplin dalam rutinitas.
Memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan, namun diperlukan.
Bukan berarti semua harus dilakukan sendiri, perlu diingat bahwa seluruh orang tua di dunia sedang menghadapi kesulitan yang sama, carilah komunitas positif yang bisa berbagi informasi penting mengenai parenting.
Baca Juga: Karantina di Rumah, Alyssa Soebandono Tampil Pangling Pakai Hoodie dan Hijab Lilit
4. Perbanyak kegiatan bersama
Interaksi sosial anak menjadi sangat minim dan terbatas.
Interaksi utama anak bersama orang tuanya menjadi krusial.
Gunakan kesempatan ini untuk melakukan kegiatan positif bersama, seperti eksperimen sains atau bahkan bisa mencoba hal hal baru seperti masak bersama dan belajar bercocok tanam.
Meskipun banyak kegiatan yang tidak dapat dilakukan di saat pandemi ini, lebih banyak lagi hal yang dapat dieksplorasi bersama.
Sering sekali keberadaan gadget menjadi penyelamat orang tua disaat menghadapi anak.
Namun perlu diingat penggunaan gadget berlebihan dan tanpa pengawasan memiliki dampak buruk dalam perkembangan anak.
Saran kepada orang tua untuk selalu menetapkan batas penggunaan gadget dan pastikan ada orang dewasa yang menjaga anak selama sesi online.
Baca Juga: Ketika Anak Mulai Bosan Belajar di Rumah saat Karantina
5. Ikuti kelas online
Anak pada awalnya akan memerlukan waktu beradaptasi dengan cara komunikasi online, di sinilah orang tua bisa membantu dan memberi contoh.
Selain berinteraksi dengan teman yang sudah di kenal, akan sangat baik untuk bisa mengikuti kelas online baru dan berkenalan dengan teman-teman baru yang sebaya.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta Nindya A |