Grid.ID - Pada awal kemunculan virus corona di China, banyak orang yang berbicara mengenai virus tersebut maupun kondisi di China dicekal oleh pihak berwenang China.
Daily Mail, Minggu (19/4/2020) mengklaim lebih dari 5.100 orang telah ditangkap karena berbagi informasi tentang virus corona pada minggu-minggu pertama menyebarnya wabah.
Laporan itu juga mengatakan bahwa setiap pembangkang akan dibawa ke karantina medis dan dicap sakit untuk menghentikan mereka berbicara lebih jauh mengenai virus corona.
Warga lain dilaporkan bahkan ditahan karena memposting pernyataan di media sosial untuk mengabarkan kekurangan masker atau kematian lebih lanjut.
Sistem sensor China terhadap media sosial yang sangat besar, yang dikenal sebagai Great Firewall, digunakan untuk memblokir informasi apa pun yang oleh pemerintah dianggap sebagai "rumor" atau bukan sumber pemerintah.
Melansir The Sun, Minggu (19/4/2020), para pembela hak asasi manusia kemudian mempermasalahkan sejumlah pelapor rahasia di Tiongkok yang hilang setelah bicara mengenai pandemi corona. Berikut adalah orang-orang yang hilang tersebut:
Dr Li Wenliang
Dokter pahlawan yang mencoba memperingatkan dunia tentang virus corona meninggal pada Februari karena tertular virus corona setelah merawat pasien.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Intisari Online |