Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Grafis kasus virus corona di Indonesia semakin naik.
Selain mengandalkan kesigapan pemerintah dan keterampilan tenaga kesehatan, penyebaran virus corona juga bergantung kepada kita.
Benar, menyebar atau tidaknya virus corona salah satunya ditentukan oleh sesering apa kita berinteraksi di tempat umum.
Maka dari itu, mengisolasi diri dalam rumah adalah solusinya.
Tapi bagaimana cara mengisolasi diri yang baik dan benar?
Asal kita tahu, isolasi mandiri tak hanya dilakukan di Indonesia, tapi negara-negara terdampak lainnya.
Tentu, tidak semua orang yang terinfeksi bisa diisolasi secara mandiri.
Biasanya, protokol ini perlu diikuti oleh orang dengan kondisi penyakit yang tergolong ringan.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto pada 17 Maret 2020 lalu mengatakan, pasien positif virus corona Covid-19 tanpa gejala diminta mengisolasi diri di rumah masing-masing.
Isolasi mandiri dilakukan selain karena pertimbangan gejala, juga pertimbangan kapasitas rumah sakit dalam perawatan pasien Covid-19 "Kenapa tujuannya mereka (mengisolasi diri) di rumah saja?
Ya kalau gejalanya minimal, ya supaya rumah sakitnya enggak penuh," ujar Yuri sebagaimana dikutip dari Kompas.com (17/3/2020).
Adapun mengenai isolasi diri di rumah Yuri menyampaikan, hal itu juga membantu mencegah penularan virus ke orang lain.
"Ini dalam rangka pengendalian penyakit ini supaya lebih baik," lanjut dia.
Selain untuk pasien positif Covid-19 dengan tanpa gejala atau gejala ringan, isolasi mandiri juga perlu dilakukan untuk orang dalam pemantauan (ODP).
Lantas, apa saja yang harus dilakukan untuk merawat orang-orang dalam masa isolasi mandiri?
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, untuk menjawab hal tersebut Kompas.com Senin (20/4/2020) menghubungi Leo Pattiasina Kepala Sub Divisi Pelayanan Sosial Markas Pusat PMI.
Tunjuk satu orang perawat
Leo menjelaskan yang pertama dilakukan, dia menyarankan agar hanya satu orang saja yang ditunjuk untuk merawat.
“Tunjuk satu orang yang akan bertindak sebagai penolong atau perawat, jangan bergantian,” kata dia.
Selalu pakai APD dan cuci tangan
Selanjutnya, penolong harus selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memberikan pertolongan. “Gunakan APD (masker, apron, sarung tangan dan alas kaki) pada saat masuk ke kamar isolasi atau bila sedang membantu,” lanjutnya.
Jaga jarak
Dia juga mengingatkan untuk mengupayakan tetap menjaga jarak saat membantu pasien.
Selain itu diimbau agar penolong mengerti penggunaan dan cara dalam menangani Alat Pelindung Diri (APD).
“Buang APD bekas ditempat khusus setelah keluar dari kamar isolasi," lanjutnya.
Langkah selanjutnya, bagi anggota keluarga yang ditunjuk untuk merawat agar mandi dan mencuci rambut setiap keluar dari kamar isolasi atau memberikan pertolongan.
Jaga pola hidup sehat
Kemudian yang tak kalah pentingnya adalah memperhatikan kesehatan diri dengan makan makanan bergizi, istirahat yang cukup dan tetap berolahraga.
Leo juga mengingatkan agar masyarakat bertanya kepada organisasi atau institusi terpercaya guna mendapatkan informasi tentang isolasi mandiri di rumah.
Masyarakat dapat menghubungi hotline PMI apabila membutuhkan informasi mengenai cara merawat keluarga yang sakit saat isolasi mandiri di rumah.
Masyarakat bisa berkonsultasi seputar perawatan keluarga yang melakukan isolasi mandiri dengan menghubungi nomor Whatsapp PMI:
081381000080 (pukul 07.00-12.00 WIB)
081318207445 (pukul 12.00-17.00 WIB)
081383426311 (pukul 17.00-22.00 WIB)
Yang harus dilakukan pasien saat isolasi mandiri Berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan saat menjalani karantina mandiri sebagaimana yang disampaikan Leo:
1. Menggunakan kamar dan kamar mandi tersendiri.
2. Pastikan kamar memiliki ventilasi dan penerangan cukup.
3. Gunakan masker selama melakukan isolasi mandiri.
4. Rajin mencuci tangan.
5. Sediakan peralatan makan tersendiri.
6. Setelah dipakai, alat makan dicuci dengan sabun cuci piring, disiram dengan air panas, dikeringkan secara tersendiri dan dipisah dengan alat makan lainnya.
7. Kamar rutin dibersihkan, minimal 1 kali sehari, dan ganti sprei minimal 2 hari sekali.
8. Sampah bekas pasien ditempatkan di tempat sampah tertutup menggunakan alas kantong plastik, dan dibuang setiap hari.
9. Pakaian bekas pakai pasien direndam pakai klorin/detergen selama 10 menit secara terpisah.
10. Perhatikan nutrisi dengan gizi seimbang, istirahat cukup dan tetap lakukan olahraga bila memungkinkan.
11. Bila ada keluhan segera berkonsultasi ke Rumah Sakit terdekat.
(*)
Duduk Lesehan, Nia Ramadhani Buka Bersama Atlet Muda Pencak Silat di Yayasan Yatim Piatu
Source | : | Suar.grid.id,Kompas |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |