Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Masa pandemi yang masih belum tahu kapan akan berakhir nampaknya menjadi momok ketakutan tersendiri bagi sebagian masyarakat.
Terlebih untuk mereka yang terbiasa makan dan hidup dengan penghasilan pas-pasan setiap harinya.
Tak ada sisa uang untuk ditabung jadi momok ketakutan bagi masyarakat tertentu.
Sudah sebulan lebih banyak aktivitas yang terpaksa harus dihentikan.
Bahkan akhir-akhir ini, banyak sekali kasus pemecatan hingga pemberhentian kerja terhadap masyarakat.
Ya, sejak pandemi ini berlangsung nampaknya banyak sekali warga yang telah terdampak dari segi ekonomi.
Kini ketakutan masyarakat tak lagi tentang penularan dan kematian karena covid-19.
Melainkan juga tentang bagaimana cara mengatasi pangan dan bertahan hidup dngan kondisi yang seperti sekarang ini.
Memahami kondisi ini pesinden Soimah mengaku prihatin.
Ia yang juga terdampak dan tak bisa beraktivitas di luar rumah, sangat memahami bagaimana kondisi msyarakat terkini.
Namun, di tengah rasa prihatinya itu, Soimah berbagi cerita tentang masa lalunya untuk kembali saling menguatkan.
Seperti dikutip Grid.ID dari laman Instagramnya pada Selasa (21/4/2020), Show Imah yang pernah mencicipi hidup sederhana dan jauh dari kemewahan pandemi ini memang meresahkan.
Hanya saja, Soimah yang sempat hidup pas-pasan pun mengaku telah terbiasa dengan keadaan susah.
Dalam caption bernadakan bahsa Jawa itu, Soimah pun menuturkan.
View this post on Instagram
"Beruntung aku dulu pernah susah, makan hanya dengan ikan asin, jadi kalau ada keadaan yang seperti ini aku tidak syok," ungkapnya.
"Tetap kuat meskipun kembali makan ikan asin, masih bisa hidup," sambungnya.
Kendati demikian, dalam rangka memperingati hari Kartini, Soimah juga menguatkan masyarakat agar tetap kuat dan tetap bertahan.
"Selamat hari Kartini, tetap kuat semangat, jangan sesumbar, jangan mengeluh dan tetap mawas diri," pungkasnya.
(*)
Bikin Ngakak, Momen Sopir Kebingungan saat Anak Bule Nangis Ditinggal Ibunya di Bus
Source | : | |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |