Laporan Wartawan Grid.ID, Hana Futari
Grid.ID - Arie Untung memetik pelajaran ketika menyambut bulan suci Ramadan di tengah pandemik virus Corona.
Menurut Arie, wabah virus Corona yang saat ini juga merebak di Indonesia seakan menjadi cara Tuhan untuk menarik hambanya kembali ke tengah keluarga.
"Ya di sini kalau kita ambil pelajarannya ya, kita itu kayak Allah paksa untuk kembali ke keluarga. Kembali bersama keluarga, mengokohkan hubungan dengan keluarga, kembali untuk barengan," ujar Arie Untung kepada Grid.ID melalui sambungan telepon, Kamis (23/4/2020).
Baca Juga: Ritual Arie Untung dan Keluarga Menyambut Ramadan, Lompat ke Kolam Renang Hingga Mandi Wajib
Menurut Arie Untung, kondisi ini memberi petunjuk bagi masyarakat hal mana yang lebih penting ataupun tidak.
Lewat wabah Corona yang mengharuskan untuk tetap di rumah, sebagian besar masyarakat pun akhirnya menyadari jika keluarga adalah yang terpenting.
"Jadi ya semacam sebelumnya yang kita anggap penting itu jadi enggak penting. Hal yang tadinya kita anggap enggak penting ternyata penting," lanjut suami dari Fenita Arie ini.
Baca Juga: Ritual Arie Untung dan Keluarga Menyambut Ramadan, Lompat ke Kolam Renang Hingga Mandi Wajib
Arie Untung menyikapi dengan positif wabah yang kini tengah melanda dunia.
Arie memilih mengesampingkan anggapan bahwa wabah virus corona telah membuat perekonomian tidak stabil.
Menurut suami Fenita Arie ini, sekarang saatnya memberi waktu lebih untuk keluarga jika sebelumnya terlalu sibuk dengan urusan di luar rumah.
"Allah memiliki konsep menaklukan ekonomi 2020 semuanya Allah bikin 0 ya 0 saja. Keluarga biasanya kita kasih waktu sisa," sambung ayah 3 anak ini.
Termasuk ketika wabah ini ada di momen Ramadan, Arie memilih mengambil hikmahnya.
Meskipun tak bisa mengunjungi rumah ibadah, berada di rumah dan ibadah bersama keluarga tetap jadi prioritas.
"Ternyata keluarga itu yang paling penting. Gimana kita lihat skala prioritas saja," tutup Arie Untung.
(*)
Profil Kim Sae Ron, Artis Muda Korea Selatan yang Meninggal Dunia di Usia 24 Tahun
Penulis | : | Hana Futari |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |