Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Awalia
Grid.ID - Ramadhan menjadi bulan teristimewa yang paling dinantikan oleh umat Muslim di Tanah Air.
Biasanya saat bulan Ramadhan tiba, hubungan antar keluarga dan kerabat semakin erat.
Tak heran jika momen buka puasa bersama kerap dijadikan ajang reuni bareng teman-teman sekolah atau berkumpul bersama rekan kerja.
Namun kehangatan itu rupanya tak dialami oleh Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Jerman, Eropa.
Seorang WNI yang tinggal di Jerman bernama Desty Rifiyanti, menuturkan suasana bulan Ramadhan di tempat tinggalnya, kota Hamburg, begitu berbeda dengan di Indonesia.
Menurut Desty suasana bulan Ramadhan di kota Hamburg tak seistimewa di Tanah Air, malah cenderung sepi.
"Suasana puasa di Hamburg itu biasa aja. Nggak ada spesial-spesialnya, nggak ada embel-embel, nggak ada gambar masjid di sana-sini di tiap mal, nggak ada," ujar Desty pada Grid.ID via aplikasi Whatsapp, Minggu (26/4/2020).
"Nggak ada orang takbiran, nggak ada adzan yang berkumandang kayak di kita tiap hari lima kali sehari plus ngebangunin sahur dari masjid pake bedug, sepi," tambahnya.
Suasana bulan Ramadhan pun terasa semakin sepi imbas dari pandemi virus corona yang juga tengah melanda Jerman.
Kekayaan Anaknya Tembus Rp 51,8 Miliar di Usia 28 Tahun, Ibu Verrell Bramasta Ungkap Sumber Harta sang Putra: Luar Biasa Rezekinya
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Deshinta Nindya A |