Lihat Ada Pria Kirim Foto Tak Senonoh ke Ponsel Istrinya, Sang Suami Langsung Naik Pitam dan Hajar Pengirim Secara Membabi Buta Usai Sahur

Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto

Grid.ID - Ubaidilah naik pitam setelah mengetahui ada foto tak senonoh yang dikirim ke ponsel sang istri, Evi Abidatus.

Kejadian ini terjadi pada Selasa (28/04/2020) saat waktu sahur.

Ubaidilah yang sudah terlanjur naik pitam langsung melacak siapa pengirim foto pria berpose tak senonoh tersebut.

Baca Juga: Paranormal Mbak You Mendadak Bahas Kekacauan di Tengah Pandemi Corona: Ada Serangan yang Membabi Buta

Ternyata sang pengirim adalah Hendro Agung Prayitno, warga Perumahan Bukit Bambe Blok BQ, Desa Bambe, Kecamatan Driyorejo, Gresik.

Ubaidilah pun langsung mengajak sang istri menuju rumah pelaku untuk meminta klarifikasi.

Namun yang terjadi, Ubaidilah justru makin emosi saat mendengar penjelasan Hendro.

Baca Juga: China Nggak Ada Kapoknya, Baru Kemarin Sore Lockdown Dibuka dan Corona Masih Membabi Buta di Dunia, Malah Pasar Hewan Liar Sudah Balik Dibuka, Kelelawar sampai Tikus dan Ular Kembali Dijual

Dengan pisau yang dibawanya, Ubaidilah pun mulai menganiaya Hendro secara membabi buta.

Keributan ini pun mengundang perhatian satpam komplek yang langsung melerai mereka.

Korban pun langsung dibawa menuju rumah sakit karena menderita luka cukup parah.

Seperti yang dilansir dari SURYA.co.id, korban mengalami luka robek di bagian kepala, luka sayat di lengan sebelah kiri dan luka sobek pada kaki sebelah kanan.

Sementara itu, Ubaidilah langsung diamankan menuju Mapolsek Driyorejo untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Baca Juga: Italia Semakin Kacau, di Tengah Lockdown Warga Menjarah Supermarket dengan Membabi Buta: Kami Butuh Makan

Kasus Penganiayaan

Sebagai tambahan informasi, di Semarang baru saja terjadi kasus penganiayaan.

Seorang asisten rumah tangga (ART) bernama Ika Masriati (20) warga Mlatiharjo Timur, Citarum, Semarang, dianiaya majikannya sendiri.

Melansir dari Kompas.com, penganiayaan ini dilakukan oleh sang majikan karena korban dianggap mencuri sebuah handphone miliknya.

Baca Juga: Karnaval Berakhir dengan Darah, 30 Orang Terluka Akibat Diseruduk Mobil yang Sengaja Tabrakkan Diri ke Kerumunan Warga!

"Awalnya majikan melaporkan kalau korban mencuri HP. Kita tidak bisa begitu saja menerima laporan tersebut karena melihat kondisi korban luka-luka dan tak bisa bicara," terang Kapolsek Semarang Barat Kompol Iman Sudiyantoro.

Oleh karena itu proses penyidikan akan terus berlangsung dengan mengumpulkan alat bukti dan keterangan korban untuk memperkuat proses penyidikan.

Sebab selama ini korban masih kesulitan bicara akibat pita suaranya rusak.

(*)

PROMOTED CONTENT